Tim Satgas Pangan Kota Mojokerto, Jawa Timur, memastikan pasokan minyak goreng di daerah ini aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan minyak goreng.
Kabid Perdagangan Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ganesh P. Khresnawan mengatakan Satgas Pangan Mojokerto melakukan sidak pasokan minyak goreng untuk mencegah adanya penimbunan.
Kami mengecek ketersediaan minyak goreng dan di sini tadi stoknya ada, harganya juga sesuai HET,” katanya di Mojokerto, dilansir dari Antara, Minggu (29/5/2022).
Dia memastikan pasokan minyak goreng di Kota Mojokerto aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan dan kalau ada masyarakat bisa melaporkan ke petugas agar ditindaklanjuti.
Tim Satgas Pangan akan melakukan upaya preventif imbauan dan tindakan represif jika di lapangan ada ditemukan yang menimbun minyak goreng.
“Imbauan pemerintah sangat jelas, siapa yang sengaja menimbun minyak goreng akan diberikan tindakan tegas,” ujar Ganesh P Khresnawan
Tim satgas pangan gabungan dari TNI, Polres Mojokerto Kota dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan minyak goreng di Pasar Tradisional Tanjung Anyar, Kota Mojokerto.
Sidak ini untuk memastikan harga minyak goreng yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET). Hasilnya, pasokan dan harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar terbesar ini relatif aman, harganya berkisar Rp15.000 hingga Rp17.000 per kilogram.
Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Beni Asman mengatakan sidak dilaksanakan atas instruksi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto.
“Kami bersama Polres Mojokerto Kota yang sore ini saya didampingi Wakapolres, Kabag Ops dan Para Kasat Opsnalserta pemerintah akan terus memantau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok dan penting khususnya minyak goreng baik kemasan maupun curah,” katanya.
Letkol Beni bersyukur harga minyak goreng curah di Pasar Tradisional Tanjung Anyar mendekati HET, mulai Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram.
Ia berharap, harganya dapat terjangkau masyarakat dan ketersediaan pun tidak langka.
“Itu salah satu yang kami mau lihat. Apakah harganya sudah sesuai HET dan apakah barangnya juga mudah dicari. Jika memang ada temuan masalah, maka akan kami coba selesaikan,” katanya pula.(tim/Sam)