Komplotan maling bebek di Blitar membuat jembatan bambu saat beraksi. Agar bebek yang dicuri bisa diangkut menyeberangi sungai.
Sebanyak 350 ekor bebek milik Joni (28) hilang pada Selasa (4/1). Warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar baru mengetahuinya sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat itu dia hendak memberi pakan bebek. Namun korban hanya bisa melongo, saat melihat kandang bebeknya kosong. Atas kejadian tersebut, korban akhirnya melapor ke Polsek Kesamben.
“Ada 350 ekor yang hilang. Diduga pencurinya lebih dari satu orang. Sebab para pencuri membuat jembatan untuk menyeberangi sungai,” kata Joni.
Kandang bebeknya, lanjut Joni, tepat di belakang rumah. Kandang itu jauh dari jalan desa dan berdekatan dengan Sungai Sembung yang arusnya cukup deras dan dalam.
Ratusan bebek itu, masih usia muda dalam masa produksi telur. Menurut Joni, komplotan maling itu seakan membuat bebek-bebeknya tidak berisik dan mengikuti perintah saat dimasukkan gronjong. Atau kandang dengan ukuran besar dari anyaman bambu untuk mengangkut hewan ternak seperti ayam atau bebek.
“Sepertinya komplotan maling bebek ini sudah hafal lokasi. Dia melewati sawah dan membuat jembatan dari bambu yang diambil dari belakang rumah,” paparnya.
Kapolsek Kesamben AKP Eko Sujoko mengaku sudah menerima laporan dugaan pencurian ratusan bebek milik Joni. Petugas sudah ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan.
Berdasarkan pengakuan korban, dia mengalami kerugian sebesar Rp 28 juta. Karena harga jual bebek itu Rp 80 ribu per ekor.
“Korban mengalami kerugian Rp 28 juta. Hasil olah TKP kami, mereka sengaja membuat jembatan bambu di atas sungai untuk mengangkut bebek pakai gronjong. Kami tidak bisa memastikan apakah diangkut mobil atau tidak. Tapi kemungkinan besar, komplotan ini mengarah ke Doko selanjutnya Selorejo,” pungkasnya.(tim/Sam)