Tarif di biro jodoh milik Sanusi hanya Rp 100 ribu yang merupakan uang pendaftaran. Namun ada beberapa pasangan yang berjodoh, memberi sepeda motor ke Sanusi.
Pria yang mengaku pernah tujuh kali menikah siri ini, sudah puluhan tahun punya ‘ilmu’ di bidang perjodohan. Walaupun baru ditekuni secara profesional sekitar dua bulan belakangan. Sanusi mengklaim sudah membantu ratusan jomblo mendapat pasangan.
Kini ia memasang banner biro jodoh di depan rumahnya. Ada syarat yang harus disertakan bagi para tamu yang ingin dibantu mendapatkan pasangan. Yakni foto ukuran 4×6 dan foto kopi KTP.
Kemudian di kaca sebelah kiri rumahnya, tertempel tulisan ‘Daftar Jodoh Rp 100 ribu’. Sanusi mengakui, dia sengaja memasang tarif itu untuk pendaftaran, agar mereka yang datang serius mencari jodoh.
<!–nextpage–>
“Lak serius mestine gelem mbondo, pokok ojo larang-larang. Ngko lak ora mbayar, akeh sing gawe guyonan (Kalau serius mencari jodoh pasti mau membiayai. Asal jangan mahal-mahal. Nanti kalau tidak bayar, banyak yang menganggap hanya guyonan),” tutur bapak dengan satu putri kandung ini, Jumat (12/11/2021).
Sanusi mengaku tidak bisa kaya dari biro jodoh. Itu karena, uang hasil pendaftaran biro jodoh, biasanya dipinjamkan ke teman, kerabat atau bahkan orang yang ditemuinya dalam kesulitan ketika di perjalanan, atau musala tempatnya salat berjemaah.
Namun ketika pasangan yang dijodohkan menikah, kerap ada hadiah yang memberikan sebagai tanda terima kasih kepada Sanusi. Ada yang berupa uang tunai, alat-salat sampai sepeda motor.
“Ada yang ngasih motor. Dulu di Padang satu, Surabaya dua. Sama di Blitar ini juga ada dua motor dikasih saya karena mereka bisa nikah. Saking senangnya dapat jodoh, istilahnya saya dihadiahi,” tuturnya.
Lalu bagaimana dengan komentar netizen di posting-an TikTok, yang menulis ‘kalau tidak cocok apa bisa tukar tambah? “Yo kui durung jodo. Rumangsane tuku tipi piyee (Ya itu belum jodoh, memang dianggap seperti beli TV apa)” jawabnya sambil tertawa(tim/Sam)