Lima santri di pondok pesantren yang ada di Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, menjadi korban penganiayaan. Salah satu korbannya sampai meninggal dunia. Kini penyidik Polresta Sidoarjo, terus melakukan penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, diketahui jika pelaku penganiayaan masih anak-anak. Rencananya, penyidik Polresta Sidoarjo juga akan memanggil pengasuh pondok pesantren untuk dimintai keterangan.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro menyebutkan, pelaku penganiayaan adalah para santri senior yang usainya masih anak-anak.
“Pelakunya penganiayaan masih anak-anak, sehingga tidak bisa disebutkan identitasnya,” tuturnya, Sabtu (16/10/2021).
Menurut Kusumo, dari hasil pemeriksaan sementara polisi telah mengetahui terduga pelaku penganiayaan, namun hingga kini polisi belum menetapkan status tersangka. Seluruh santri yang diperiksa hingga kini masih berstatus saksi.
Kasus penganiayaan terhadap santri yunior ini, diduga bermotif ketidakcocokan antara santri senior dengan santri yunior. Ketidakcocokan ini diduga dipicu masalah pencurian uang di dalam pondok pesantren.
Selain menyebabkan seorang santri meninggal dunia, kasus penganiayaan di dalam pondok pesantren ini juga menyebabkan empat santri lainnya mengalami luka-luka, dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
(Tim/Sam)