Diduga Depresi, Wanita asal Blitar Ini Akhiri Hidup Terjun ke Sumur

Seorang nenek di Blitar memutuskan untuk mengakhiri hidup di sumur tetangganya, Jasad nenek tersebut ditemukan mengapung di sumur tetangganya.

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Jasad Muawanah (57) ditemukan mengambang di dalam sumur tetangganya sekitar pukul 00.45 WIB, Rabu (14/7/2021). Warga Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar itu, sejak Selasa (13/7) pagi sudah dicari-cari keluarganya.

Menjelang malam, keluarga yang mulai khawatir kemudian menceritakan hilangnya sang nenek ke tetangga lain dan pamong desa. Pencarian serentak menelusuri setiap sudut desa mulai mereka lakukan sejak pukul 21.00 WIB.

“Seorang saksi menceritakan, kalau Selasa dini hari itu terdengar suara orang menimba di sumur mereka. Tapi ketika mereka mendekati sumur, kok tidak ada orang. Karena situasi gelap, mereka tidak melongok ke dalam sumurnya,” jelas Kasi Penanggulangan Bencana Kebakaran Satpol PP Kab Blitar, Tedi Prasojo dikonfirmasi detikcom.

Mendengar keterangan itu, wargapun kemudian mengarahkan lampu ke dalam sumur saksi. Dan ternyata benar, tampak jasad mengambang dan mulai muncul bau tak sedap dari dalam sumur itu. Mereka kemudian melaporkan ke pihak kepolisian dan tim damkar untuk mengeluarkan jasad dari dalam sumur.

“Kami agak kesulitan mengevakuasi karena bibir sumur sempit. Tapi karena jasad sudah mengambang, ini yang agak memudahkan mengangkatnya ke atas. Kondisi sudah meninggal lebih dari 12 jam,” paparnya.

Proses evakuasi diiringi jerit tangis anak korban. Seakan mereka menyesali diri, karena tidak mampu mencegah ibunya bunuh diri berbuat nekat seperti itu. Jenazah langsung dimasukkan ke kantong dan dibawa ke rumah duka. Pemeriksaan terhadap tubuh korban, tidak ditemukan adanya luka akibat benda tumpul ataupun luka lainnya

Kapolsek Wonodadi, AKP Wahyu Satrio Widodo mengatakan, dari keterangan keluarganya, nenek Muawanah sudah lama menderita penyakit lambung. Dia sering mengeluhkan penyakitnya yang tak kunjung sembuh itu.

“Kemungkinan nenek ini depresi ya. Karena ternyata sudah dua kali pernah nekad mengakhiri hidup. Pertama pada Mei 2020 lalu menceburkan diri ke sumur. Kedua sekitar bulan Januari 2021 meminum pestisida. Namun kedua percobaan tersebut dapat digagalkan keluarganya,” ungkap Wahyu.

Keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi. Pihak keluarga korban menyadari betul bahwa kejadian tersebut murni bunuh diri dan tidak ada perbuatan pidana atas kematian korban. Setelah dibuatkan surat pernyataan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman.(Tim/Sam)

RedaksiĀ  : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :