Sebuah nasib miris terjadi di SDN 1 Babadan, Ponorogo, menjelang tahun ajaran baru atap sekolah malah ambrol, Minggu (20/6)
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Kasek SDN 1 Babadan, Utami, menjelaskan sejak tahun 2018 lalu atap sekolahnya sudah ditopang kayu bambu di kuda-kuda atap. Rehab terakhir bangunan sekolah sekitar tahun 2007 lalu.
“Ada tiga ruangan, ruang kasek, guru, komputer dan kelas 3 yang bahaya,” tutur Utami, Senin (21/6).
Utami mengatakan kronologinya pada Sabtu (19/6) salah satu guru sudah memberitahu dirinya jika ada dinding bagian atas jatuh. Saat dicek oleh Komite Sekolah ternyata benar ada yang ambrol namun sebagian kecil.
“Ternyata malamnya hujan deras, Minggu (20/6) sekitar pukul 01.00 WIB atapnya ambrol di tiga ruang tadi,” jelas Utami.
Menurut Utami, sejak 2019 dirinya sudah mengajukan rehab untuk SDN 1 Babadan. Sebab, melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan. Mulai dari bagian plafon yang melengkung, dinding retak-retak bahkan saat hujan, airnya merembes ke dalam ruangan.
“Untungnya selama pandemi ini ruang kelas tidak dipakai, sedangkan ruang kasek dan guru sesekali dipakai,” terang Utami.
Beruntung sebelum kejadian, beberapa perabotan sempat diselamatkan. Namun meja kursi tamu, meja guru dan komputer belum sempat dipindah.
“Karena kan nunggu waktu liburan ini, baru saya pindah. Ternyata belum keburu sudah ambrol,” papar Utami.
Sebenarnya, menurut Utami SDN 1 Babadan sudah disetujui untuk direhab tahun 2021 ini. Namun masih menunggu proses lelang.
“Rehab insyaallah dipercepat pertengahan Juli ini,” pungkas Utami.(tim/Sam)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)