Demo memperingati Hari Perempuan Internasional stadion Gajayana, Kota Malang, Senin (8/3) berlangsung ricuh, polisi menetapkan satu tersangka laki laki berinisial HL (23), mahasiswa asal Wamena, Jayapura.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, HL ditetapkan tersangka setelah penyidik Polresta Malang Kota mendapatkan alat bukti cukup, yakni sepasang sepatu yang digunakan menendang kaca truk polisi, celana jins, serta satu truk dinas polisi.
“Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, berinisial HL status mahasiswa. Dengan barang bukti sepasang sepatu, celana jins, satu unit truk,” ujar Wakapolresta Malang Kota AKBP Totok Mulyanto Diyono saat konferensi pers di Mapolresta, Selasa (9/3).
Dengan berstatus tersangka, HL dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP atau Pasal 406 KUHP dengan hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara
Ada pasal pengecualian yakni Pasal 21 KUHAP, sehingga dapat dilakukan penahanan,” tegasnya.
Hasil pemeriksaan, lanjut Totok, sekaligus dapat mengungkap motif kekerasan yang dilakukan oleh tersangka. Yaitu, tersangka tersulut emosi karena melihat rekan-rekannya belum naik, tetapi truk sudah berjalan.
“Motifnya pelaku emosi, setelah melihat rekan-rekannya belum naik, tetapi truk sudah berjalan. Sehingga kemudian pelaku menendang kaca truk,” sambung Totok.
Menurut Totok, tindakan tersangka mengakibatkan kaca truk polisi pecah, dan serpihannya mengenai bagian mata sebelah kiri Bripka Eko Winardi yang berada di balik kemudi
“Anggota sudah bertugas dengan baik, atas nama Bripka Eko Wirnardi terkena serpihan kaca di bagian mata sebelah kiri. Kini masih dalam penanganan medis,” beber Totok.
Totok menuturkan, peristiwa terjadi ketika ada penyampaian aspirasi depan umum untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Jalan Semeru, Kota Malang, Senin (8/3).
Polresta Malang Kota sudah memberikan toleransi waktu 15 menit, meskipun izin kegiatan tak dimiliki, karena dalam masa pandemi.
“Pak Kapolresta kemarin sudah memberi waktu lima belas menit, akan tetapi situasi semakin tidak kondusif ketika peserta aksi ada yang berontak ketika diminta untuk menaiki truk,” ungkap Totok.
Sementara, Paur Kesehatan Polresta Malang Kota, drg Akhmadi Prabowo, MMRS menambahkan, Bripka Eko Winardi mengalami luka pada mata sebelah kiri akibat terkena serpihan kaca.
“Dengan hasil diagnosa kedokteran Os trauma okuli non perforans dengan komplikasi erosi kornea. Sampai hari ini masih dilakukan observasi di RS Hermina,” imbuhnya terpisah.
Seperti diberitakan, demo digelar di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, berjalan anarkis. Pendemo memecah kaca truk polisi saat diminta bubar karena melanggar protokol kesehatan pencegahan virus COVID-19.
Serpihan kaca sampai mengenai petugas yang berada dibalik kemudi. Unjuk rasa berujung anarkis ini, mulanya merupakan aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional yang digelar oleh Aliansi Gerakan Perempuan Bersama Rakyat (GEMPUR).(Mya/tim)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)