1.565 Korban Banjir di Lamongan Mulai Diserang Penyakit, 460 Mengeluh Nyeri Otot

Warga memeriksakan diri di posko kesehatan/Foto: Eko Sudjarwo

Lamongan – Seribu lebih warga terdampak banjir di Lamongan terserang berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang banyak diderita warga adalah Myalgia atau nyeri otot. Hal itu diakibatkan kelelahan, stres, dan melakukan kegiatan fisik berulang-ulang.

Kabag Prokopim Lamongan Arif Bachtiar mengatakan, data yang ada di dinkes menunjukkan ada 1.565 warga terdampak banjir yang terserang berbagai penyakit. Dari jumlah itu, terbanyak adalah mengeluh karena Myalgia dan Hipertensi. “Rekap penyakit yang menyerang warga terdampak banjir hingga saat ini total sudah ada 1.565 warga yang terserang penyakit,” kata Arif Bachtiar saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/1/2021).

Arif merinci, warga yang mengalami myalgia berjumlah 460. Selain myalgia, lanjut Taufik, orang dengan hipertensi juga tinggi, yaitu mencapai 304 kasus. “Penyakit Myalgia selalu tinggi selama musim banjir. Tahun lalu, ditemukan 76 kasus. Sekarang lebih banyak lagi, Januari sudah ditemukan 400 kasus lebih,” ujar Taufik.

Penyakit lain yang juga menyertai warga terdampak banjir, menurut Arif, adalah Rematoid atritis, Dermatitis, DM, Gastritis, Tinea pedis, diare dan Febris. Untuk hipertensi, biasanya penyakit bawaan yang kemudian kambuh karena melihat kondisi rumah dan lingkungannya terendam banjir.

“Selain dua penyakit itu, angka penderita untuk penyakit lain sekitar 100 orang,” jelasnya.

Untuk mengatasi berbagai penyakit warga terdampak banjir ini, imbuh Arif, Pemkab Lamongan telah mendirikan posko kesehatan di 6 kecamatan yang terlanda banjir dan pengobatan gratis. Salah satunya di Puskesmas Turi menggelar baksos.

Puskesmas Turi melibatkan sedikitnya 8 orang tenaga medis, satu di antaranya adalah dokter yang pelaksanaannya ditempatkan di Desa Gedongboyountung, Kecamatan Turi.

“Monggo dimanfaatkan, jangan sampai ada masyarakat korban banjir yang melewatkan layanan tersebut,” imbuhnya.

Warga langsung mendapat pelayanan maksimal dan dilayani oleh dokter, bidan, perawat. Tim Puskesmas Turi juga melibatkan tenaga farmasi, konseling dan juga kader. Penyakit yang dirasakan warga hampir merata, dari gatal-gatal, kemudian kutu air, hipertensi, lambung, panas, diare, ISPA dan penyakit lainnya yang dipicu banjir.

Sumber: detik.com (naskah berita asli)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :