Bondowoso – BPBD Bondowoso melakukan dropping air bersih di beberapa desa secara bergiliran. Dropping air bersih itu dilakukan karena daerah tersebut benar-benar krisis air bersih.
Sedikitnya dua armada tangki berisi air bersih, masing-masing berkapasitas 10 ribu liter setiap hari untuk dropping air bersih. Armada tersebut keliling ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan.
“Berdasarkan data di kami, ada 16 kecamatan yang benar-benar krisis,” kata Sekretaris BPBD Bondowoso, Adi Sunaryadi, saat dikonfirmasi, Minggu (4/10/2020).
Menurut Adi, dari kecamatan-kecamatan itu, tingkat krisisnya memang berbeda. Dari yang sedang hingga benar-benar krisis. Daerah yang sangat krisis tentu jadi prioritaskan untuk droppingnya.
“Paling parah Kecamatan Botolinggo, Klabang, dan Cermee. Karena di wilayah kecamatan itu memang lumayan kering. Dan kondisi seperti terjadi setiap tahun,” jelas Adi Sunaryadi.
Beberapa desa di kecamatan tersebut tingkat krisis air bersihnya memang terbilang parah. Karena untuk sekadar kebutuhan air minum, mereka tak jarang terpaksa memanfaatkan air sungai yang sangat kotor.
Pantauan di lapangan, armada berbentuk mobil tangki milik BPBD Bondowoso setempat berkapasitas 10 ribu itu terus melakukan dropping ke desa-desa yang memang sangat kritis air bersih.
Kendati, untuk menuju desa itu tak jarang armada itu mengalami kesulitan. Sebab, akses jalannya masih berupa jalanan berbatu. Itupun kadang medannya juga susah karena naik turun.
Begitu armada berisi air bersih itu datang, warga yang sudah lama menunggu langsung berebut. Namun petugas tetap mengatur berdasarkan antrean dan kebutuhan per keluarga.
Sumber: detik.com (naskah berita asli)