Ponorogo – Personel TNI-Polri berjaga diperbatasan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun.
Penjagaan di Perempatan Mlilir ini bertujuan untuk menghalau pergerakan massa dari perguruan pencak silat untuk memperingati 1 Suro di Madiun.
Kapospam Mlilir, Iptu Tatag Siregar mengatakan, penjagaan dilakukan mulai Rabu (19/8/2020) malam, hingga Kamis (20/8/2020) siang.
Sedangkan personel yang dikerahkan dalam penjagaan ini antara lain dari Polri 30 personel, dari Satbrimob Madiun satu pleton dan dari TNI 8 personel.
“Tindakan yang kami lakukan adalah pemeriksaan secara selektif prioritas kepada warga masyarakat yang melintas menuju Madiun yang kami prediksi dia adalah warga dari organisasi PSHT maupun PSHW yang akan melaksanakan kegiatan nyekar di Madiun,” kata Tatag, Kamis (20/8/2020).
Satu persatu, petugas memeriksa jok motor roda dua maupun bagasi kendaraan roda empat untuk memastikan pengendara tidak membawa senjata tajam.
Hingga jelang berakhirnya penjagaan, aparat kepolisian tidak menemukan gerakan massa dari perguruan pencak silat dari Ponorogo ke arah Madiun.
“Memang sebelumnya sudah kami laksanakan imbauan maupun pendekatan kepada tokoh atau kepada yang tertua dari perguruan PSHT maupun PSHW,” lanjutnya.
Jika ada massa dari perguruan pencak silat yang nekat melintas dan terjaring personel, maka petugas akan memberikan pengarahan dan diminta untuk putar balik.
Tatag mengatakan, penghalauan penumpukan massa di Madiun ini selain untuk mencegah adanya bentrokan massa juga untuk mengantisipasi adanya kerumunan orang sebagai salah satu unsur penegakkan protokol kesehatan, yaitu physical distancing atau jaga jarak.
Sumber: tribunnews.com (dikutip sepenuhnya)