Lamongan – Ancaman gagal panen masih menghantui petani Lamongan. Kali ini, serangan hama wereng mengancam puluhan hektar padi yang sudah mendekati masa panen.
Salah satu wilayah di Lamongan yang terancam gagal panen akibat serangan hama wereng tersebut adalah Kecamatan Glagah. Di kecamatan ini, para petani mengeluhkan serangan wereng yang mengancam padi mereka yang hampir panen. Hama wereng mengakibatkan batang padi mereka mengering kemerahan dan bulir padi menjadi ompong.
“Hama wereng mengganas, juga hujan dan angin kencang mengakibatkan banyak batang padi yang roboh,” kata Khoirul, salah satu petani di Desa Margoanyar, Rabu (19/8/2020).
Khoirul mengatakan hampir semua lahan pertanian yang ada di Kecamatan Glagah terkena imbas amukan serangan hama wereng ini dan berlangsung sudah 1 bulan ini. Khoirul menyebut, serangan hama wereng ini berlangsung sporadis dan mencapai sekitar 20-30 hektar di lahan yang musim tanamnya lebih awal.
“Ada yang cuma terkena sedikit dan langsung bisa diatasi, tapi ada yang parah,” akunya.
Petani asal Kecamatan Glagah lainnya, Sodik juga mengakui jika hama wereng saat ini masih mengancam lahan padi siap panen mereka. Sodik mengaku, 2 petak lahan padinya terserang hama wereng dan itu sangat merugikan dirinya dan petani lainnya.
“Dua petak lahan saya terserang hama wereng dan tidak bisa tertolong lagi. Sudah berbagai obat kami coba, namun hasilnya tetap saja padi saya diserang,” ujar Sodik.
Sodik mengaku serangan wereng tidak hanya dialami dirinya sendiri tapi juga hampir semua petani di Kecamatan Glagah. Bahkan, jika bisa memilih, imbuh Sodik, ia memilih diserang hama tikus dari pada hama wereng karena kalau dimakan tikus biasanya masih ada sisa padi yang masih bisa dipanen tapi kalau hama wereng bisa disapu bersih alias gagal panen.
“Tahun ini petani banyak yang merugi, sebelumnya hasil tambak juga hanya impas karena banjir, sekarang saat musim tanam padi juga terkena hama. Saat tambak tidak dapat keuntungan, kami berharap saat tanam padi ini kami bisa untung, tapi sekarang diserang wereng,” keluh Sodik yang mengaku hanya bisa pasrah ini.
Menurut salah satu pegawai Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Glagah Mulyadi mengakui adanya serangan hama wereng ini. Mulyadi menyebut, serangan sudah sejak sebulan yang lalu dan saat ini adalah puncak serangan hama dan masih berlangsung. Mulyadi menyebut, faktor utama serangan wereng ini adalah cuaca dan iklim.
“Kami setiap hari turun dan melihat langsung perkembangan dan kondisi mengenai hama wereng di lapangan. Kami melakukan sosialisasi, penyuluhan langsung ke petani. Bahkan ada juga petani yang datang ke kantor BPP Glagah ini, menyampaikan keluhan dan sharing terkait hama wereng,” jelas pria yang akrab dipanggil Kang Mung itu sambil menyarankan agar petani lebih intens melakukan pengamatan terhadap tanaman padi dan memperhatikan penggunaan pupuk dan dosis obat-obatan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lamongan Rudjito membenarkan adanya hama wereng yang menyerang sebagian wilayah Lamongan ini.
“Memang sebagian wilayah di Lamongan saat ini ada yang panen dan serangan hama wereng sudah lewat. Namun beberapa wilayah di Lamongan ada juga yang terserang wereng, terutama masa vegetatif dan masa premordia, apalagi cuacanya seperti ini, serangan hama jenis serangga memungkinkan untuk berkembang biak secara cepat, inilah yang perlu diwaspadai,” kata Rudjito.
Sumber: detik.com (dikutip sepenuhnya)