Pasuruan – Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Lumbang, Pasuruan ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya. Korban diduga melakukan bunuh diri karena depresi akibat kebutaan yang dialaminya.
Tubuh SL (43), ditemukan anaknya ML (15) tergantung di pintu yang menghubungkan ruang tamu dan dapur, Senin (17/8/2020) pukul 05.00 WIB. Tubuh korban tergantung dengan tali tambang plastik.
Terkejut menemukan ibunya tergantung, ML langsung membangunkan ayahnya, FJ. FJ yang mengetahui istrinya gantung diri lantas meminta bantuan tetangga.
Dari hasil olah TKP oleh Unit Reskrim Polsek Lumbang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Petugas menemukan kursi plastik warna merah muda di dekat mayat diperkirakan digunakan untuk tumpuan sebelum gantung diri.
“Diperkirakan korban meninggal dunia pukul 02.00 WIB, karena kondisi mayat sudah kaku dan dingin,” kata Kapolsek Lumbang Iptu Nanang Abidin.
Nanang mengatakan keluarga korban keberatan untuk dilakukan autopsi. Keluarga yakin korban meninggal karena bunuh diri dan membuat surat pernyataan.
“Beberapa hari terakhir korban terus berkata sudah tidak kuat dan ingin mati bunuh diri saja. Dari keterangan saksi dan warga sekitar, korban sudah satu tahun ini menderita kebutaan dan mengalami depresi akibat hal tersebut,” terang Nanang.
Menurut Nanang, semenjak tiga hari sebelum kejadian, korban sudah berkeliling untuk minta maaf kepada tetangga dan sanak saudara. “Sudah pamit, karena merasa sudah jenuh dengan derita yang dialaminya,” pungkas Nanang.
Peristiwa bunuh diri ini tercatat adalah kejadian keempat di Kabupaten Pasuruan selama Agustus 2020. Kejadian pertama dan kedua terjadi Rabu dan Kamis (12-13/8) lalu yakni seorang remaja putri di Lekok dan seorang pria di Lumbang. Sementara ketiga pada Minggu (16/8), seorang ibu rumah tangga di Purwosari bunuh diri.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.