Jombang – Masih ingat dengan dukun cilik Ponari yang terkenal dengan batu petirnya tahun 2009 silam? Ya, pemilik nama Muhammad Ponari Rahmatullah itu ternyata sudah beranjak dewasa. Bahkan, Ponari kini sudah menikah.
Ponari si dukun cilik menikahi kekasihnya yang lebih tua satu tahun daripada dirinya. Yakni Aminatus Zuroh (22), warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Putri pasangan Solikin (64) dan Nipah (64) ini menjalin hubungan asmara dengan Ponari sejak Juli 2019. Keduanya saling jatuh hati saat sama-sama bekerja di pabrik makanan ringan di Jalan Brigjen Kretarto, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Akad nikah Ponari dengan Zuroh digelar di rumah mertuanya, Sabtu (1/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Akad nikah mereka tentu saja menggunakan protokol kesehatan karena di tengah pandemi COVID-19.
Pasangan pengantin baru itu kompak memakai masker. Sedangkan penghulunya memakai sarung tangan untuk berjabat tangan saat pembacaan akad nikah.
“Saat akad nikah hanya dihadiri 11 orang, enam keluarga saya dan lima keluarga istri. Bapak dan ibu istri hadir,” kata Ponari saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).
Sayangnya, ayah dan ibu Ponari, Kamsin (47) dan Mukaromah (39) tidak bisa hadir menjadi saksi ikatan suci tersebut. Menurut Ponari, kedua orang tuanya tidak hadir dalam akad pernikahannya karena pertimbangan kepercayaan.
“Orang tua di rumah (Di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang), tidak ikut soalnya tidak boleh. Mencari selamat kata orang-orang tua dulu,” ujarnya.
Ponari dan Zuroh terpaksa menggelar akad nikah di tengah wabah virus Corona. Karena hari bahagia mereka rupanya sudah direncanakan sebelum COVID-19 mewabah. Saat bertunangan 11 Januari 2020, Ponari memang berencana menikahi Zuroh setelah Hari Raya Idul Adha.
“Alhamdulillah agak grogi saat akad nikah. Sebelum nikah tak bisa tidur selama tiga hari karena harus menghafalkan kalimat ijab kabulnya,” terangnya.
Meski begitu, Ponari bahagia akhirnya bisa menikahi gadis pujaan hatinya. Dia kini tinggal di rumah istrinya untuk sementara waktu.
“Setelah menikah pulang ke rumah istri sampai sekarang. Rabu besok ke rumah saya syukuran,” tandasnya.
Ponari menjadi terkenal dan dijuluki dukun cilik dari Jombang pada awal 2009 silam. Ketenarannya itu berkat sebuah batu yang disebut batu petir.
Batu sekepal tangan itu konon didapatkan Ponari dari petir yang menyambar pada suatu hari di bulan Januari 2009. Layaknya bocah kampung, hujan lebat saat itu Ponari asyik main air dengan teman-temannya.
Sebuah petir dengan suara luar biasa kerasnya menyambar di dekat bocah yang saat itu masih kelas 3 di SDN Balongsari I. Petir itu konon disertai jatuhnya batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu yang saat itu memancarkan cahaya biru dipungut olehnya.
Ternyata dengan ‘batu petir’ itu, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kamsin (40) dan Mukaromah itu menjadi dukun cilik yang sangat terkenal. Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan menyelupkan batu itu ke dalam air yang dibawa pasien. Sejak Februari 2009, ribuan orang datang ke rumah dukun cilik itu berharap kesembuhan.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5119724/ponari-dukun-cilik-pemilik-batu-ajaib-menikah