Pasuruan – Warga Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan merebut peti jenazah pasien yang dimakamkan dengan protokol COVID-19. Jenazah dalam peti dikeluarkan kemudian dimakamkan dengan normal. Fatalnya, pasien tersebut ternyata positif COVID-19.
Peristiwa ini bermula saat tim medis memakamkan pasien laki-laki berinisial AR (29) di TPU Desa Rowogempol, pukul 11.30 WIB. Seratusan warga desa yang dimotori keluarga pasien mengepung dan merebut peti jenazah.
“Warga sangat banyak, para petugas diancam,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya.
Anang menjelaskan, setelah direbut, peti jenazah dibawa ke rumah kemudian disalati di masjid. Saat itu, posisi peti masih tertutup sesuai protokol.
“Setelah disalati peti jenazah dibawa ke TPU untuk dimakamkan diantar ratusan warga,” terang Anang.
Hal tidak terduga terjadi saat prosesi pemakaman. Warga membongkar peti dan memakamkan jenazah seperti pada umumnya. Pihak keluarga pasien yang menguburkan. Sedangkan peti di buang warga. Petugas tidak berkutik.
“Saat dimakamkan pukul 11.00 tadi, hasil swab-nya belum keluar. Hasil swab-nya keluar pukul 13.00 WIB dan pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19,” sesal Anang.
Anang kemudian membeberkan riwayat pasien. Pasien tersebut dibawa berobat ke RSUD Grati, dengan keluhan sakit sesak napas, Selasa (14/7). Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut sudah mengeluh sesak napas selama 14 hari.
Setelah menjalani pengobatan sampai Rabu siang, kondisi pasien mulai membaik. Namun, hasil foto torax menunjukkan AR mengalami pneumonia dan hasil rapid test reaktif. “Sehingga tim dokter pun melakukan tes swab,” jelas Anang.
Malam hari, kondisi kesehatannya menurun dan sesak napasnya kambuh. Pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.00 WIB tadi.
Karena hasil swab-nya belum turun, keluarganya tidak berkenan dimakamkan dengan protokol COVID-19. Namun setelah berunding keluarganya mengizinkan asal pemulasaraannya di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan.
“Namun saat akan dimakamkan, terjadilah insiden warga merebut jenazah siang tadi,” pungkas Anang.