Kediri – Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri mengeluarkan maklumat. Maklumat tersebut dikeluarkan untuk persiapan menyambut new normal dan kembalinya 28 ribu santri.
Maklumat disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP Himasal Ponpes Lirboyo KH. Abdullah Kafabihi Mahrus didampingi Pengasuh Ponpes Lirboyo KH M Anwar Manshur.
Ada sejumlah poin penting dari maklumat tersebut, Ponpes Lirboyo menerima kedatangan puluhan ribu santri dengan cara bertahap. Kurang lebih 28 ribu santri Ponpes Lirboyo Kota Kediri akan kembali ke pondok secara bertahap sebagai wujud pelaksanaan new normal dampak dari pandemi COVID-19.
“Proses belajar mengajar akan dimulai pada 7 Juli 2020. Santri dan santriwati baik induk dan unit kembali ke pondok secara bertahap sesuai jadwal dan teknis yang akan ditetapkan. Sebagai awal, santri yang kembali berasal dari eks-Karesidenan Kediri ditambah Jombang. Semua santri/santriwati lama dan baru mulai 6 Juni 2020 wajib melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dan saat kedatangan harus menerapkan protokol kesehatan, salah satunya harus menggunakan kendaraan pribadi dan tidak boleh menggunakan kendaraan umum,” ujar KH Abdullah, Jumat (5/6/2020).
KH Abdullah mengatakan untuk santri daerah lain belum diwajibkan kembali ke pondok hingga menunggu informasi lebih lanjut. Saat kembali ke pondok, santri juga wajib membawa surat keterangan sehat dari daerah masing-masing, surat keterangan isolasi mandiri dari desa/kelurahan atau RT.
“Setibanya di pondok semua protokol kesehatan wajib dilakukan seperti memakai masker, membawa hand sanitizer , mencuci tangan dan berwudu sesuai arahan dari Gugus Tugas Covid-19 dan tim kesehatan RSU Lirboyo Kediri,” imbuh KH Abdullah.
Senada dengan Kiai Abdullah, Gus Muid salah seorang juru bicara dan pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri juga menjelaskan bahwa sebagai langkah awal persiapan kedatangan para santri dan santriwati, maka masayikh pengasuh mewajibkan semua pengurus dan pengajar datang lebih awal kecuali yang mendampingi rombongan.
“Sebagai persiapan kedatangan para santri dan santriwati, maka masayikh pengasuh mewajibkan semua pengurus dan pengajar datang lebih awal. Santri santriwati yang kurang sehat, memiliki penyakit akut harus sembuh dulu baru bisa kembali ke pondok, dan selalu menerapkan protokol hidup sehat sesuai arahan tim kesehatan gugus tugas COVID 19,” pungkas Gus Muid.