Pasuruan – Nahas menimpa Supandrik, 56, warga desa Tambakrejo, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan. Pria yang kesehariannya bekerja menjadi nelayan kupang ini hanyut saat sedang mencari kupang di kali Welang pada Jumat malam (29/5). Sejauh ini tubuh korban belum berhasil ditemukan oleh tim pencari.
Kapolsek Kraton, AKP Teguh Taviyarno mengungkapkan, peristiwa ini bermula saat ia bersama temannya berjumlah delapan orang melaut sekitar pukul 20.00. Mereka bermaksud untuk mencari kupang dan kerang seperti biasanya.
Lalu pada pukul 06.00, korban bersama rombongan dalam satu perahu hendak pulang ke rumah masing-masing. Saat dalam perjalanan di Perairan Pasuruan tepatnya di lokasi belokan , korban kelelahan dan ketiduran. Sehingga ia terjatuh ke dalam air.
Salah satu rekan korban bernama Anam menyebutkan, ketika korban jatuh ke air salah satu rekan dalam rombongan itu spontan turut langsung ikut terjun ke dalam air untuk mencari korban. Namun keberadaan korban tidak dapat di temukan.
Mereka lantas pulang dan melaporkan peristiwa ini pada pemerintah desa Tambakrejo dan pihak keluarga. Informasi ini lantas ditindaklanjuti oleh warga bersama para pemdes setempat dengan menyusuri perairan sungai Welang dan perairan Pasuruan. Pencarian korban juga melibatkan tim gabungan dari team rescue Pemkab Pasuruan, Badan Sar Nasional (Basarnas) Surabaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan bersama Polairud Pasuruam Namun hingga Sabtu (30/5) upaya ini masih belum membuahkan hasil. Hingga petang, tubuh korban masih belum ditemukan.
“Betul. Saat ini proses pencairan masih terus dilakukan. Menurut keterangan dari salah satu rekan korban yang ikut dalam rombongan ini, korban sempat tertidur karena kelelahan. Saat tertidur itulah, korban terjatuh dari kapal dan masuk ke dalam air,” ungkap Teguh.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menjelaskan di hari kedua ini, tim gabungan melakukan penyisiran dalam radius sejauh 3,5 kilometer sampai ke laut dari lokasi Kali Welang. Namun tubuh korban memang belum ditemukan. Ia memperkirakan tubuh korban hanyut cukup jauh dibawa air mengingat saat peristiwa terjadi pusaran air masih deras dampak hujan yang mengguyur Pasuruan hampir delapan jam.
“Sesuai standar operasional (SOP) pencarian orang adalah tujuh hari. Insya Allah minggu kami akan lakukan pencarian kembali. Sepertinya tubuh korban dibawa arus cukup jauh, apalagi hari ini sudah memasuki hari kedua pencarian,”sebut Tectona.