Bojonegoro – Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pemkab Bojonegoro membuat program Beasiswa Scientist, Non-Scientist dan Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana. Beasiswa ini diberikan melalui seleksi dengan minimal IPK 2,75.
Program ini mendapat respons positif dari para pelajar, mahasiswa, kaum milenial serta pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Seperti dalam acara dialog virtual Ngobrol Beasiswa Bareng Milenial Bojonegoro di Pendopo Malowopati.
Menurut Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Program Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana baru di-launching tahun 2020. Dalam dialog tadi, ia didampingi Kepala Dinas Pendidikan Dandy Suprayitno, Kepala Kesra Sahari dan Dewan Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
“Ini untuk peningkatan IPM di Bojonegoro melalui program pendidikan, Beasiswa Scientist, Non-Scientist dan Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana baru dimulai pada tahun ini. Dengan total anggaran Rp 24 miliar,” jelas Bupati Anna, Rabu (27/5/2020).
Ia menambahkan, ngobrol bareng virtual yang dilakukan merupakan salah satu cara mensosialisasikan program beasiswa tersebut.
“Kalau tahun sebelumnya, inisiatif dari para mahasiswa yang mengajukan beasiswa. Sehingga serapan anggaran hanya sedikit. Sehingga sengaja kami juga mengundang pimpinan perguruan tinggi di Bojonegoro, agar juga proaktif mendorong para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa,” imbuh Anna.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Dandy Suprayitno menjelaskan, di tahun 2020, pihaknya menargetkan 375 mahasiswa penerima beasiswa untuk Program Scientist. Sedangkan untuk beasiswa Program Satu Desa Dua Sarjana, targetnya ada 860 mahasiswa penerima.
“Program beasiswa ini untuk memberikan peluang kepada putra-putra di seluruh desa di Bojonegoro untuk memajukan desanya. Target tahun ini 375 untuk Scientist, dan 860 orang untuk program beasiswa Satu Desa Dua Sarjana. Di Bojonegoro kan ada 430 desa tinggal kita kalikan dua saja,” paparnya.
Support by : PT Media Cakrawala FM
Baca juga :