Ponorogo – Jalanan desa di Ponorogo ditutup portal. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Bahkan ada desa yang menggunakan keranda sebagai portal.
Desa itu adalah Desa Jonggol, Kecamatan Jambon. Sebuah keranda jenazah dilintangkan sebagai portal. Seperti apa ceritanya?
“Iya, memang benar di Jonggol, Jambon. Tepatnya di lingkungan dekat masjid desa,” tutur Kades Jonggol Supriadi, Senin (25/5/2020).
Menurut Supriadi, penggunaan keranda sebagai portal hanya dilakukan sebentar. Sebab, penjaga portal juga tengah ikut melaksanakan salat Idul Fitri di masjid setempat, Minggu (24/5).
“Dipasang itu (keranda) hanya sesaat, karena spontan tidak ada yang jaga kan ikut salat Id terus portal bambunya belum jadi masih dibuat,” terang Supriadi.
Supriadi menambahkan keranda itu hanya dipasang 1 hingga 1,5 jam saat masyarakat setempat melaksanakan salat Id. Pun juga menunggu portal bambu selesai dibuat.
“Kan desa kami bersebelahan dengan Desa Karangpatihan. Saat salat Id kan tidak ada yang jaga, biar warga Karpat tidak masuk ke masjid kami makanya spontan dipasang keranda, itupun hanya sebentar,” papar Supriadi.
Supriadi menambahkan warganya termasuk aktif dalam menjaga lingkungan agar. Hampir tiap RT di desanya membuat portal.
“Di sini tiap lingkungan atau RT diportal, setiap pintu masuk ada penjagaan. Warga dilarang menerima tamu untuk sementara waktu,” imbuh Supriadi.
Meski begitu, saat memasuki lebaran kedua menurut Supriadi warga sudah melakukan aktivitas normal pada umumnya.
“Kegiatan warga saat ini normal sudah aktivitas seperti biasa,” pungkas Supriadi.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5027743/unik-keranda-jenazah-jadi-portal-desa-di-ponorogo