Setelah dinyatakan positif, Dinas Kesehatan setempat lalu membuat laporan ke RT tempat adik Via Vallen tinggal dan warga sekitar pun tahu.
Sejak itu, Via Vallen mengaku jika keluarganya sering disindir masyarakat sekitar karena adiknya masih sering wara-wiri. Hingga akhirnya, rimahnya didatangi tim medis dari Puskesmas, Mobil Satpol PP dan Polisi.
“Krn adekku msh bolak balik rumah lama ke baruu, akhirnya ada yg lapor ke puskesmas dan akhirnya jadi rame nyamperin ke rumah, ada mobil puskesmas, satpol pp dan mobil polisinya jg,” tulis Via Vallen.
Kemudian, Via Vallen berhasil menyakinkan pertugas agar adiknya dapat melakukan karantina secara mandiri rumah. Apalagi, sang adik juga merasa sehat wal afiat.
“Udah 2 minggu lebih adekku diisolasi mandiri di rumah, sekeluarga juga di TCM 2x dan udah selesai karantina selama 14 hari,” pungkas Via Vallen.
Via Vallen juga masih heran mengapa adiknya bisa nonreaktif rapid test tapi positif Corona berdasarkan hasil swab. Berarti, jumlah orang yang terpapar corona jauh lebih banyak dari jumlah yang ada di data.
“Lha wong adekku yg swabnya positif aja pas di RAPID yg jumlah darah di ambil lebih banyak dr TCM aja hasilnya bisa NON REAKTIVE. Brarti sebenernya jumlah orang terpapar coronanya lebih besar dr jumlah yg di data yaa, karena kebanyakan ketika TCM dan rapid yg hasilnya non reactive sudah dirasa cukup, padahal jika di swab bisa saja hasilnya positif,” katanya.
Kini, adik Via Vallen sudah menjalani swab test yang kedua dan masih menunggu hasilnya. Tetap di rumah aja dan semoga wabah Corona segera berlalu.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur