Tulungagung – Kepulangan Farida Rohmiati dari tempat karantina COVID-19 ke rumahnya di Desa Jabalsari disambut tangis haru keluarga dan masyarakat. Rohmiati dinyatakan negatif Corona setelah menjalani tes swab.
Puluhan warga berjajar di pinggir jalan sambil melambaikan tangan saat minibus yang membawa Rohmiati tiba di depan rumahnya di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Tangis haru warga langsung pecah saat Rohmi turun dari mobil.
Mendapat sambutan dari puluhan warga sekitar, Rohmi pun tak kuasa menahan air mata. Ia tampak sesenggukan sambil berjalan menuju rumah. Suasana haru kembali pecah saat sejumlah anggota keluarga inti menyambut Rohmi dengan pelukan hangat.
“Saya sangat senang sekali bisa kembali ke rumah. Terimakasih untuk warga yang sudah menyempatkan diri untuk menyambut kami kembali ke masyarakat,” kata Rohmiati, Kamis (7/5/2020).
Ia mengaku selama 18 hari terakhir menjalani karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung. Karantina dilakukan lantaran Rohmi dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test Covid-19.
Rohmi akhirnya diperbolehkan pulang oleh Gugusan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, setelah hasil swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dinyatakan negatif dari paparan Virus Corona.
“Farida Rohmiati itu sudah kami tes ulang dengan rapid test dan hasilnya negatif. Makanya hari ini tadi sudah kami bolehkan pulang. Sedangkan dua yang negatif swab masih belum,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Bambang Triono.
Sementara itu Kepala Desa Jabalsari Mahmudi, berharap kepulangan Rohmiati menjadi spirit baru kepada masyarakat maupun warga di lain yang saat ini masih menjalani masa karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
“Saat ini warga kami yang di rusunawa masih ada 17 orang, semoga kepulangan ibu Farida Rohmiati ini menjadi penyemangat mereka untuk bisa segera sembuh dan bisa pulang,” ujar Mahmudi.
Sedangkan sambutan warga tersebut merupakan salah satu bukti, jika masyarakat di desanya dapat menerima dengan senang hati dan tidak melakukan diskriminasi terhadap warga yang pernah positif Corona atau reaktif rapid test.
Dijelaskan selama penerapan karantina wilayah dua pekan terakhir, masyarakat di desanya dinilai cukup disipilin dalam mengikuti anjuran pemerintah.
“Alhamdulillah sekarang status karantina wilayah sudah di turunkan menjadi karantina mandiri. Ini adalah bukti jika masyarakat kami disiplin dan sekarang tidak ada lagi yang positif,” ujarnya.