Ada 29 Ribu KK Terdampak Covid-19 di Mojokerto Bakal Terima BLT, Penambahan Kuota Tak Dibatasi

Bupati Mojokerto Pungkasiadi/sumber: news.detik.com


Mojokerto – Bantuan langsung tunai (BLT) untuk sementara ini bakal disalurkan ke 29.000 keluarga terdampak wabah COVID-19 di Kabupaten Mojokerto. Pemkab memastikan tidak membatasi kuota penerima BLT. Artinya, warga terdampak wabah Corona yang belum terdata mempunyai kesempatan untuk mendapatkan bantuan tersebut.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengatakan, 299 desa dan 5 kelurahan di wilayahnya telah menyerahkan data 37.000 KK yang dinilai terdampak wabah virus Corona sepekan yang lalu. Setelah diverifikasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, jumlahnya turun menjadi 29.000 KK.

“Setelah kami verifikasi, ada delapan ribu yang sudah menerima bansos dari pemerintah pusat, seperti PKH, BPNT dan lainnya, sehingga kami coret. Karena instruksi dari pemerintah pusat tidak boleh dobel,” kata Pungkasiadi kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan A Yani, Kota Mojokerto, Rabu (6/5/2020).

Sebanyak 29.000 keluarga terdampak wabah virus Corona, lanjut Pungkasiadi, bakal menerima BLT dari dana desa dan APBD Pemkab Mojokerto. Menurut dia, nilai bantuan untuk masing-masing KK Rp 600.000.

Saat ini data calon penerima BLT tersebut dikembalikan ke masing-masing desa. Dia meminta pemerintah desa segera menghitung kemampuan dana desa untuk membayar bantuan tersebut. Sisa KK yang tidak mampu dibayar oleh desa akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Mojokerto.

“Saya menegaskan tidak membatasi kuota BLT untuk warga terdampak wabah ini. Karena bisa jadi masih ada warga kami yang terdampak, tapi baru pulang dari perantauan, atau luput dari pendataan,” tegasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto Mukhammad Hidayat menjelaskan, kemampuan keuangan setiap desa untuk membayar BLT bervariasi. Tergantung pada besaran dana desa yang diterima dalam satu tahun.

“Dana desa di bawah Rp 800 juta, 25 persen untuk BLT, Rp 800 juta sampai Rp 1,2 miliar 30 persen, sedangkan Rp 1,2 miliar lebih 35 persen untuk BLT,” terangnya.

Pencairan BLT bagi warga terdampak wabah virus Corona, lanjut Hidayat, saat ini menunggu data dari 299 desa. Yakni data jumlah KK yang tidak mampu dibayar oleh pemerintah desa sehingga harus dibayar melalui program BLT Pemkab Mojokerto.

Sementara keluarga terdampak dari 5 kelurahan bakal ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Mojokerto. Karena kelurahan tidak menerima dana desa. Besaran bantuan direncanakan sama dengan BLT dana desa, yakni Rp 600.000 per keluarga.

“Pak Bupati menghendaki penyalurannya secara nontunai melalui Bank Jatim. Saat ini teknis penyalurannya masih kami koordinasikan supaya tetap mematuhi physical distancing,” jelasnya.

Hidayat menambahkan, pendataan warga terdampak wabah virus Corona sudah menggunakan sejumlah para meter. Antara lain keluarga yang kehilangan mata pencaharian, terdapat anggota keluarga yang sedang sakit kronis, serta keluarga terdampak wabah yang belum menerima bansos dari Kementerian Sosial.

“Harapan kami maksimal dalam dua minggu ke depan BLT sudah bisa dicairkan,” tandasnya.

Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5005131/blt-sasar-29-ribu-keluarga-terdampak-corona-di-mojokerto-kuota-tak-dibatasi

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :