Minimnya persediaan alat pelindung diri (APD) memaksa sejumlah petugas medis memakai APD seadanya. Diantaranya dengan menggunakan jas hujan dan tas kresek.
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, di Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Seorang dokter terpaksa memakai jas hujan dan sepatu dibungkus tas kresek saat melayani pasien.
Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan paparan Covid-19, meskipun mereka harus memakai APD yang tidak memenuhi standar. Selain di Kediri, di beberapa daerah juga banyak petugas medis yang memakai APD dari Jas Hujan dan Tas Kresek.
Di Mojokerto, juga ada beberapa dokter yang terpaksa memakai APD jas hujan untuk melindungi diri dari penyebaran Virus Corona.
Seperti yang dilakukan dr Gigih Setijawan Sp. P MARS. Dokter spesialis pulmonologi atau paru-paru itu dipercaya menjadi Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 di RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari yang merawat beberapa pasein PDP terkait corona.
dr Gigih mengaku berulang kali merawat pasien di ruang isolasi sambil memakai APD jas hujan karena kehabisan stok baju APD atau baju astronot.
“Saya tidak ingat sudah berapa kali memakai jas hujan, yang jelas sudah banyak sekali,” ungkapnya
Namun, untuk memperkuat perlindungan dirinya, dr Gigih juga memakai penutup kepala, helm safety, kacamata, masker tipe N95, sarung tangan steril, serta sepatu boot. Tentunya jas hujan itu hanya dia gunakan untuk sekali masuk ke ruang isolasi.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur