Siap-Siap, 19 Jembatan Timbang di Jawa Timur Akan Kembali Beroperasi

Foto : Salah satu jembatan timbang di Jawa Timur

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan siap menyerahkan jembatan timbang kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Hal itu disampaikannya, setelah menghadiri pertemuan dengan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim di Bandara Juanda, Surabaya Selasa pekan lalu (21/1/2020).

Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, setelah pertemuan tersebut, maka sebentar lagi jembatan timbang di Jawa Timur akan kembali dikelola Pemprov Jatim. Sebab Kemenhub sendiri juga bersedia melakukan pengelolaan jembatan timbang bersama.

Fattah Jasin Plt Dinas Perhubungan Jawa Timur membenarkan, jika jembatan timbang akan dilakukan pengelolaan bersama.

“Pak Menteri Perhubungan prinsipnya setuju dengan usulan Bu Gubernur. Bukan pengembalian (pengelolaan jembatan timbang), tapi pengelolaan bersama,” kata Fattah Jasin Plt Dinas Perhubungan Jawa Timur, Minggu (26/1/2020).

Fattah mengaku, pihaknya belum mendapatkan detail pengelolaan bersama seperti apa yang dimaksud Kemenhub. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub masih merumuskan skema yang paling memungkinkan.

Kata Fattah, pengelolaan bersama yang dimaksud tersebut bisa dalam bentuk dekonsentrasi, yakni aset, kewenangan, dan pembiayaan tetap milik pemerintah pusat. Hanya saja pelaksanaannya ada di pemerintah daerah.

“Nanti akan ada teknis pembahasannya. Ada pertemuan lebih lanjut. Melanjutkan dari apa yang sudah disampaikan dalam pertemuan kapan hari. Prinsipnya kemenhub tidak keberatan,” tuturnya.

Sejak diserahkan ke pemerintah pusat tahun 2017 lalu, jembatan timbang di Jawa Timur terbengkalai. Padahal, fungsinya sebagai kontrol tonase kendaraan berat.

Sampai saat ini, dari 19 jembatan timbang yang ada di Jatim, baru 10 yang sudah kembali beroperasi. Lamanya jembatan timbang tak beroperasi diakui oleh Kemenhub, karena kurangnya sumber daya manusia.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menyatakan, saat penyerahan kewenangan jembatan timbang pada tahun 2017, SDM yang tadinya bertugas di jembatan timbang tidak turut diserahkan.

“Ya, karena banyak dari mereka yang tidak mau dipindahkan. Kami sendiri (Dishub Jatim) juga masih membutuhkan tenaga. Tapi kalau nanti ada kerja sama pengelolaan seperti ini, masalah itu akan bisa teratasi,” jelasnya. (tim/spo)

 

Redaksi : Suara Jawa Timur

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :