Tagihan Jargas Mencekik, Warga Mojokerto Keluhkan Kesulitan Berhenti Langganan

Sejumlah warga Kota Mojokerto penerima sambungan jaringan gas (jargas) mengeluh. Mereka menilai proyek tersebut tak bermanfaat lantaran kalah efisien dari tabung gas 3 kiloan. Parahnya, tagihan jargas jauh lebih tinggi dibanding yang dijanjikan saat awal pemasangan.

Salah satu warga di Perumahan Griya Permata Meri, Kota Mojokerto mengaku, baru-baru ini kecewa berat dengan layanan sambungan jargas yang baru tahun ini masuk ke wilayahnya. Itu lantaran tagihan jargas mendadak meningkat lebih tinggi dibanding yang dijanjikan. “Naiknya banyak. Padahal, saya tidak pernah pakai sama sekali,” ujar Dian, warga Blok C tersebut.

Dijelaskannya, saat sosialisasi tentang jargas pada tahun lalu disebutkan biaya abonemen sebesar Rp 17 ribu per bulan. Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan justru mengalami kenaikan mendadak. “Saat kami bayar, eh ternyata naik sampai Rp 26 ribu. Dulu bilangnya abonemen cuma Rp 17 ribu per bulan,” jelas ibu satu anak ini.

Baca Juga : MPLS SD Taruna Nusa Harapan 1-2, Canangkan Program Profil Pelajar Pancasila
Lebih jauh, dirinya pun kecewa adanya kenaikan tagihan itu tanpa pemberitahuan/pengumuman sebelumnya. Sehingga, adanya kenaikan tagihan itu terbilang memberatkan. “Kelihatannya cuma Rp 8 ribu. Tapi kalau satu kota bisa dihitung berapa banyaknya?,” lontarnya kritis.

Melihat layanan jargas yang mengecewakan teraebut, dirinya ingin memutus sambungan jargas. Terlebih selama ini, dirinya praktis tidak pernah menggunakan jargas. Malahan masih tetap menggunakan tabung gas 3 kiloan. “Pakai jargas kalau begini semakin tidak mau. Saya ingin putus layanan saja. Tapi, tidak tahu harus kemana mengurusnya?,” beber Dian.

Hal senada dialami Suseno, warga perumahan lainnya. Dia memang menggunakan sambungan jargas. Tagihan bulan Juli yang dibayar pada Agustus sebesar Rp 61 ribu. Itu untuk penggunaan 30 meterkubik gas. “Dulu katanya abonemen cuma 4250 tapi kok naik terus,” keluh dia.

Baca Juga : Menkopolhukam: Hasil Otopsi Brigadir J Bisa Dibuka ke Publik
Akibat tagihan jargas yang mencekik, dirinya menilai tak efisien lagi. Terlebih selain jargas, dirinya juga pakai tabung gas. “Maksud kami ingin putus jaringan jargas karena membebani tagihannya. Tapi, setelah kami cari tahu, tidak ada kantor jargas di Mojokerto. Lantas apa bisa pelanggan putus seperti ini?,” keluhnya. (tim/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :