Selain Diberi Trauma Healing, Pendidikan Korban Kecelakaan Bus Tol Mojokerto Dijamin hingga Kuliah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan pendampingan dan trauma healing pada korban kecelakaan bus di Tol Mojokerto. Selain trauma healing, Eri juga menjamin pendidikan korban hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Insyaallah di keluarga korban kita akan memberikan pendampingan trauma healing yang ada. Kedua, putra-putrinya akan saya pastikan mendapatkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Itu yang InsyaAllah kita lakukan. Nanti untuk yang ditinggalkan orang tuanya, ditinggalkan ibunya, butuh apa akan kita beri pendampingan dari DP3A, kebutuhan apa yang dibutuhkan,” kata Eri kepada wartawan usai mengunjungi salah satu rumah korban, Selasa (17/5/2022).

Lalu, bagi warga yang ditinggalkan suaminya, Pemkot Surabaya akan memberi keterampilan membuka usaha. Nantinya, pemkot akan memberikan modal agar istri korban bisa mandiri dan berjualan.

“Sehingga ekonominya bekerja. Karena apa, kalau sudah ditinggal suami, jangan sampai ekonomi turun. Mohon maaf keluarga yang semula tidak miskin menjadi miskin. Sehingga pemkot hadir di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) juga mendampingi anak-anak atau korban. Tak hanya anak, tetapi semua korban didampingi sampai traumanya hilang.

“Karena bagaimanapun, kemarin ketika saya di RS di Mojokerto, kan terpencar. Ada yang masih teringat, teriak-teriak. Sehingga traumanya muncul. Keluarga meminta, sebisa mungkin, semaksimal mungkin, untuk dipindah ke Surabaya. Karena keluarga ke sana juga mengalami trauma,” jelasnya.

Sedangkan korban yang masih dirawat di RS Mojokerto juga didampingi oleh 3 hingga 4 anggota BPBD Surabaya. Selain menenangkan dan memberikan trauma healing, petugas juga membantu keperluan keluarga korban.

“Saya sampaikan, keluarga jangan sampai bingung terkait kebutuhan makan. Nanti tinggal bilang saya butuh ini atau apa, nanti yang bergerak teman-teman BPBD. Jangan sampai keluarga di sana bingung mencari makannya,” papar Eri.

“Keluarga di sini tadi juga menyampaikan, sudah terlanjur membayar biaya mobil jenazah ambulans. Padahal kita sudah memberangkatkan mobil ambulans dari Surabaya. Tapi saya sudah koordinasi dengan Bu Wali Kota Mojokerto, beliau sudah mengurus akan dikembalikan uangnya, semuanya akan berhubungan dengan Pemkot Surabaya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 19 penumpang luka. Dari olah TKP, dugaan awal insiden tersebut disebabkan karena sopir yang mengantuk.(tim/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :