Umat muslim akan berbondong-bondong menunaikan salat Id setelah satu bulan penuh berpuasa. Masjid-masjid ikonik di Mojokerto ini bisa menjadi pilihan untuk menunaikan ibadah tahunan tersebut.
1. Masjid Agung Darussalam
Masjid yang menjadi ikon Kabupaten Mojokerto ini terletak di jalan nasional Desa Gemekan, Kecamatan Sooko. Masjid dua lantai ini mempunyai bangunan yang megah dengan interior mewah. Beduk raksasa berdiameter 225 cm, panjang 350 cm dan berbobot 560 Kg berada di masjid ini.
“Diperkirakan kapasitasnya 2.000 lebih jemaah. Kalau halaman khusus parkir kendaraan. Sehingga jemaah salat di dalam masjid semua,” kata Ketua Takmir Masjid Agung Darussalam, Muhammad Mansyur kepada detikJatim, Minggu (1/5/2022).
Mansyur menjelaskan, sekitar 60 persen jemaah salat Id di Masjid Agung Darussalam merupakan warga Desa Gemekan sendiri. Sedangkan sisanya dari kampung tetangga. Selain itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Forkopimda akan menunaikan salat Id di masjid ini.
“Setelah salat kami siapkan jamuan untuk bupati dan rombongan, serta tamu undangan lainnya di kantor bawah. Karena beliau juga mau mengecek ruangan TPQ kami di lantai basement,” terangnya.
Rangkaian salat Id di Masjid Agung Darussalam, kata Mansyur, dimulai pukul 06.15 WIB. Meski pandemi COVID-19 sudah reda, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) terhadap para jemaah. Setiap jemaah wajib memakai masker, mencuci tangan, menjalani pengecekan suhu tubuh, serta menjaga jarak antar-jemaah 60 cm.
“Kami siapkan 4 dus masker yang masing-masing berisi 800 masker dan hand sanitizer,” ujarnya.
Sekitar 10 Banser dan 4 takmir Masjid Agung Darussalam ditugaskan mengatur barisan jemaah di dalam dan parkir kendaraan di halaman masjid. Sedangkan polisi dan TNI mengatur arus lalu lintas di jalan nasional persis di depan masjid.
Masjid di sebelah barat Alun-alun Kota Mojokerto, Kelurahan Kauman, Prajurit Kulon ini mampu menampung hingga 5 ribu jemaah. Tempat ibadah umat muslim ini menjadi ikon Kota Mojokerto karena umurnya seabad lebih dan mempunyai interior yang mewah.
Ketua Yayasan Masjid Agung Al Fattah, Sudarno mengatakan, jemaah salat Id tahun ini diperkirakan mencapai 6 ribu orang. Karena jemaah akan meluber hingga halaman dan jalan di depan masjid.
Selain warga Kelurahan Kauman dan sekitarnya, jemaah biasa datang dari Kabupaten Mojokerto di utara Sungai Brantas. Seperti Desa Teruan, Gedeg dan sekitarnya.
“Kami imbau masyarakat yang tidak kebagian tempat di dalam masjid agar membawa alas dan sajadah sendiri. Nanti kami mengatur safnya pakai rafia supaya tertib barisannya,” terangnya.
Menurut Sudarno, salat Id di Masjid Agung Al Fattah akan dimulai pukul 06.00 WIB. Diawali dengan salat dua rakaat, lalu khotbah. Meski begitu, jemaah biasa sudah berdatangan sejak pukul 04.30 WIB agar mendapatkan tempat di barisan terdepan.
“Tahun ini insyaAllah sudah tidak jaga jarak, tapi jemaah tetap wajib memakai masker. Kami menyediakan masker gratis mengantisipasi yang tidak membawa dari rumah,” tegasnya.(tim/Sam)