Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyapa warga melalui kegiatan safari Ramadan yang rutin digelar. Ajang tersebut juga dimanfaatkannya untuk meningkatkan semangat ‘Spirit of Mojopahit’ yang menjadi jargon Kota Mojokerto.
“Kita harus benar-benar bisa memaknai ‘Spirit of Mojopahit’, karena ini bukan sekadar kata tanpa makna,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/4/2022).
Saat bersafari Ramadan Subuh di Musala Babul Fattah, Rabu (13/4), Walkot yang akrab disapa Ning Ita itu menjelaskan banyak nilai-nilai yang dapat diteladani dari Kerajaan Mojopahit untuk kehidupan masyarakat saat ini. Misalnya semangat persatuan dan persaudaraan.
Ia pun mencontohkannya dengan konteks kehidupan masa kini. Menurutnya, meski memiliki wilayah sangat kecil, namun warga Kota Mojokerto sangat beragam. Setidaknya terdapat 6 jenis agama berbeda yang bisa dijumpai di Kota Mojokerto. Oleh karena itu, penting memiliki rasa persatuan dan persaudaraan agar dapat hidup berdampingan dengan damai.
“Sekarang misalkan kalo panjenengan geger mawon, terus kapan pemerintah membangun kotanya? Ya tentu akan sulit mewujudkan pembangunan, karena pemerintahnya sibuk mendamaikan warga,” jelasnya.
Ia pun mendorong peran serta masyarakat dalam menjaga persatuan dan persaudaraan. Selain itu, dia juga memberikan apresiasi bagi warga yang telah berpartisipasi pada upaya tersebut, hingga mengantarkan Kota Mojokerto menjadi penerima penghargaan ‘Harmony Award’ dari Kementerian Agama belum lama ini.
Selain itu, safari Ramadhan menjadi kesempatan bagi Ning Ita untuk menyalurkan sejumlah bantuan. Mulai dari dana hibah pembangunan musala, santunan janda lansia, hingga bingkisan lebaran bagi warga sekitar musala lingkungan Gang Dahlia, Kelurahan Wates, Magersari.(tim/sam)