Sungguh memilukan nasib guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Siti Maimanah. Akibat dibelenggu kemiskinan, warga di Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo ini, harus tinggal di rumahnya yang tak layak huni.
Rumah sederhana yang ditempati Siti Maimanah, bersama suami, Rofii dan seorang puteranya, Muhammad Faiz yang masih berusia dua tahun tersebut, nyaris roboh seluruhnya akibat dimakan usia.
Sebagian rumah yang ditempati keluarga ini sudah roboh setahun lalu. Mereka terpaksa tingga di bangunan rumah yang tersisa, namun kondisinya sangat memprihatinkan, kayunya sudah banyak yang lapuk, temboknya retak-retak dan rawan roboh, serta ketika hujan atapnya bocor semuanya.
Bagian tembok yang sudah retak dan miring nyaris roboh, terpaksa ditahan menggunakan batang kayu seadanya.
“Kalau hujan deras, kami mengungsi ke teras rumah. Selain di dalam rumah bocor, kami juga kawatir jika sewaktu-waktu bangunan roboh,” ujar Siti Maimanah. Gajinya sebagai guru PAUD yang tidak seberapa, dan suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan lepas penghasilannya tidak mementu. Kondisi ini membuat keluarga Siti Maimanah kesulitan untuk memperbaiki rumahnya. Jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja, mereka sudah pas-pasan.
Tragisnya nasib guru PAUD ini, viral di media sosial. Akhirnya, empati warga dari penjuru Kabupaten Ponorogo, bermunculan. Mereka dengan sukarela berdonasi untuk membantu guru PAUD dan keluarganya tersebut, agar bisa membangun rumah yang layak.
Siti Maimanah mengaku, sumbangan datang dari berbagai pihak. Sumbangan itu berupa uang, material bangunan, kebutuhan pokok, pakaian, bahkan ada pula mainan untuk anaknya. “Saya sangat berterimakasih atas kepedulian yang diberikan. Semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang diberikan kepada keluarga kami,” tuturnya.
Setelah sumbangan terkumpul, warga sekitar rumah tinggal Siti Maimanah secara sukarela menyumbangkan tenaganya untuk membangun rumah layak huni bagi guru PAUD dan keluarganya ini.
“Kami bergotong royong membangun rumah bu guru, agar lebih layak untuk ditempati,” ujar Ketua RT, Muhammad Yani. Gotong royong yang dilakukan warga tersebut, dimulai dengan membangun pondasi rumah. Yani mengaku, seluruh donasi berasal dari warga di Kabupaten Ponorogo. Tenaga untuk bedah rumah juga dari warga. “Ini semua kepedulian dari warga untuk bu guru,” tegasnya.(tim/Sam)