Demi hobi yang dicintai, orang rela mengeluarkan uang berapa pun nominalnya. Seperti yang dilakukan Wawan Priyanto (43) warga Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Pria sehari-hari sebagai penjual sandal ini membangun pagupon alias kandang burung dara hingga mengahabiskan dana senilai Rp60 juta.
Kiplik sapaan akrabnya ini mulai membangun pagupon berbahan besi dan lantai bordes mobil di belakang rumahnya sejak 2017. Rumah burung dibangun di lahan yang luasnya 3×6 meter persegi.
Dijelaskannya, pagupon berbahan besi dianggap lebih tahan lama ketimbang pagubon konvensional terbuat dari kayu dan bambu bernilai Rp2 juta.
“Namanya hobi, mau gimana lagi. Saya suka melihara dara kentong dari tahun 2015. Sekarang beranak pinak makin banyak, kalau pakai pagupon bahan kayu dan bambu cepat rusak. Dari pada bikin-bikin terus, mending pakai besi lebih kokoh,”ujarnya.
Pagupon tersebut kini mampu menampung 50 jodoh (pasangan) atau 100 ekor burung dara. Belum termasuk puluhan piyek atau anakan burung dara kentong yang ada di dasar bangunan berwarna merah itu.
Ratusan burung dara kentong indukan itu sengaja dirawatnya dan diberi fasilitas cukup mewah. Sebab, nantinya anakan atau piyek yang dihasilkan bisa dijual dengan harga mulai Rp200 ribu sampai Rp5 juta per ekor.
“Selain hobi merawat, saya memang suka ikut lomba. Nantinya kalau pasangan yang ikut lomba menang, otomatis piyek-nya dicari orang. Jadi bisa dijual ke sesama penghobi,” ucap ayah dari empat anak ini
Hobi mahalnya ini mendapat dukungan dari sang istri, Kurnia (39). Ia mengaku rela suaminya menyisihkan pendapatan keluarga untuk membangun pagupon dengan harga cukup fantastis daripada melakukan hal-hal yang tidak baik.
Saya enggak papa lah nyisihin dikit-dikit buat bangun, daripada main perempuan, mending main dara saja. Terus tetap tanggungjawab sama keluarga juga itu penting,” ucapnya sembari tersenyum.(tim/Sam)