Air Sungai di Mojokerto Ini Warnanya, Jadi Merah Darah, Ini Sebabnya

Warna Sungai Ledeng di Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto berubah menjadi merah darah. Belum diketahui apa penyebab warna merah pada air sungai ini.

Fenomena sungai merah darah ini bisa dijumpai di sepanjang aliran Sungai Ledeng, tepatnya di Desa Wunut dan Jumeneng. Namun, tidak seluruhnya permukaan Sungai Ledeng di dua desa itu berwarna merah darah.

Hanya beberapa titik saja yang menjadi merah darah karena aliran airnya tertutup sesuatu. Antara lain di titik pintu air, di sebelah permukaan sungai yang tertutup kangkung, serta di aliran Sungai Ledeng yang dipasang jaring oleh warga untuk budidaya ikan.

Salah satunya di RT 7 RW 6, Dusun Kuripan, Desa Jumeneng. Permukaan sungai dengan lebar sekitar 3 meter itu berubah warna menjadi merah darah. Karena permukaannya tertutup zat berbentuk gel, tapi tidak berbau.

“Tidak bau, kalau bau masyarakat pasti lapor,” kata Ketua RT 7 RW 4 Dusun Kuripan, Mahmud (53) kepada wartawan di lokasi, Kamis (6/1/2022).

Mahmud menjelaskan warna merah darah hanya pada permukaan Sungai Ledeng saja. Di bawah permukaan tersebut, warna air sungai normal seperti biasa. Menurutnya, zat yang mengubah permukaan sungai menjadi merah darah tidak berbau maupun meracuni ikan peliharaan warga setempat.

“Ikan-ikan juga tidak ada yang mati. Di sini ikan lele dipelihara masyarakat untuk dipancing sendiri untuk kesenangan. Jadi, tidak mengganggu masyarakat karena tidak berbau,” terangnya.

Selama 15 tahun tinggal di Kuripan, Mahmud mengaku baru kali ini melihat fenomena Sungai Ledeng menjadi merah darah. Aliran sungai ini dari barat ke timur atau dari arah Desa Wunut ke Jumeneng.

Menurut Mahmud, sungai yang bermuara ke Sungai Sadar itu hanya dimanfaatkan masyarakat untuk irigasi sawah. Meski tidak mengganggu warga, ia berharap pemerintah segera turun tangan mengungkap penyebab fenomena ini terjadi.

“Mungkin ini limbah, tapi limbah apa? asalnya dari mana? Kami tidak tahu. Karena di sana (dari arah hulu sungai) tidak ada pabrik, tidak ada apa-apa. Tolong kalau memang di sebelah barat ada pencemaran segera disikapi,” jelasnya.

Camat Mojoanyar Amshar Ashari Siregar menuturkan pihaknya akan mengecek langsung fenomena Sungai Ledeng menjadi merah darah sore ini. Selanjutnya, ia akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto untuk memastikan zat merah darah itu adalah tumbuhan, limbah kimia atau limbah organik.

“Kalau memang limbah, saya telusuri limbah itu penyebabnya dari mana. Apakah ada home industry di dekat situ yang belum berizin, atau sudah berizin kan harus lengkap pembuangan limbahnya,” tandasnya.(tim/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :