Peningkatan kasus Covid-19, dan lonjakan pasien mengakibatkan konsumsi oksigen ikut meningkat, Kondisi tersebut membuat stok tabung oksigen di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu menipis.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Kepala Bidang Penunjang RSUD Prof dr Soekandar Asri S Diaz mengatakan menipisnya stok oksigen terjadi sejak Sabtu (3/7). Menurut Asri, stok yang menipis hanya pada oksigen kemasan tabung untuk merawat pasien COVID-19 yang terus bertambah.
“Karena meningkatnya penggunaan oksigen manual (tabung oksigen). Utamanya memang pasien COVID-19. Karena biasanya saturasi oksigennya turun semua jadi sesak nafas. Sehingga flow oksigen harus ekstra dibandingkan diagnosa lainnya,” kata Asri, Senin (5/7/2021).
Asri menjelaskan tabung oksigen dibutuhkan untuk tenda darurat yang belum terjangkau instalasi gas dari oksigen central milik RSUD Prof dr Soekandar. Tenda tersebut untuk merawat pasien IGD yang mengalami gejala COVID-19. Selain itu, tabung oksigen juga dibutuhkan untuk pasien terinfeksi Corona di ruangan isolasi dan ICU.
“Kebutuhan tabung oksigen di tenda, di ruang isolasi dan ICU untuk ventilator butuh dua sumber oksigen, dari manual (tabung oksigen) dan oksigen central. Ada 9 pasien di tenda, oksigen hampir habis, sudah menipis, kami pertahankan sampai tabung datang,” terang Asri.
Hingga pukul 11.36 WIB, lanjut Asri, hanya tersisa sekitar 35 tabung saja di RSUD Prof dr Soekandar. Semua tabung telah dipakai di beberapa ruangan. Padahal, saat ini kebutuhan oksigen mencapai 60 tabung per hari karena bertambahnya pasien COVID-19. Masing-masing tabung berkapasitas 6 meter kubik.
“Dalam perjalanan 40 tabung dari Malang, sudah berangkat dari sana jam 9 pagi tadi. Karena pengisiannya tabung harus dibawa ke vendor. Masih kami pantau kedatangannya,” ungkapnya.
Sementara stok oksigen di oksigen central milik RSUD Prof dr Soekandar, kata Asri, saat ini masih aman. Oksigen central berupa tabung besar di bagian belakang rumah sakit pelat merah tersebut. Tabung tersebut terhubung dengan instalasi gas untuk menyalurkan oksigen ke outlet di masing-masing ruang perawatan.
Baca juga:
Amukan COVID-19 Ancam Stok Oksigen di RS, Ini Antisipasi Menkes RI
“Kalau oksigen central masih aman. Yang kritis yang manual, tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik,” cetusnya.
Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub menambahkan, saat ini pihaknya merawat 83 pasien COVID-19. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) untuk pasien Corona mencapai 72,8 persen dari total 114 bed yang tersedia.
Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit ini naik signifikan dibandingkan Minggu (4/7). “Kemarin BOR masih 65 persen, kalau pasiennya 75 orang,” tandasnya.(tim/Sam)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)