Nasib naas dialami oleh Purnomo, petani padi di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ia tewas tersambar petir.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan, Purnomo (56) berangkat ke sawah miliknya sekitar pukul 14.00 WIB. Sekitar 30 menit kemudian, hujan deras disertai petir melanda kawasan tersebut.
“Korban ke sawah untuk menyulam tanaman padi miliknya,” kata Dony, Minggu (23/5).
Purnomo terus bekerja meski sedang hujan deras. Ia langsung tumbang akibat tersambar petir sekitar pukul 14.30 WIB. Peristiwa itu diketahui Karmun (55), tetangga korban.
“Korban tergeletak di sawah dengan posisi kepala menghadap selatan. Kemudian saksi (Karmun) berteriak meminta tolong,” terang Dony.
Warga dan keluarga korban pun berdatangan ke lokasi setelah mendengar teriakan Karmun. Nahas, Purnomo tewas dengan luka bakar akibat sambaran petir di tubuhnya. Topi warna hitam yang dia pakai juga robek.
Jenazah korban langsung dievakuasi warga ke rumah duka. Anggota Polsek Bangsal datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari sejumlah saksi. Polisi melibatkan petugas medis untuk memeriksa jasad Purnomo.
“Hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Bangsal ditemukan luka lecet bakar di lengan bagian kiri korban akibat tersambar petir,” jelas Dony.
Polisi telah menyerahkan jenazah Purnomo ke keluarganya untuk dimakamkan. Pasalnya, keluarga korban menolak autopsi dan menerima insiden ini sebagai musibah.(Mya/tim)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)