Bola Matanya Dilepas, Begini Kondisi Terbaru Ibu di Mojokerto yang Dianiaya Anak Kandung Pakai Palu

Bola mata ibu asal Mojokerto terpaksa dilepas usai dianiaya oleh anak kandungnya sendiri menggunakan palu, mata sebelah kanannya harus diambil karena cacat permanen

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Danang Marco Pambudi (18) memukuli bapak, ibu dan adik kandungnya dengan palu di rumahnya, Dusun Ngumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto pada Rabu (31/3) sekitar pukul 01.30 WIB. Para korban adalah Sugianto (51), Tatik Kuswatun (48) dan Dayung Rahmad Adi Santoso (8).

Akibat aksi keji Danang, Sugianto menderita 5 luka di kepala belakang hingga kondisinya kritis. Dayung juga kritis karena dua luka pada kepala sebelah kanan. Sedangkan Tatik menderita luka di mata kanan dan kening.

Ketiga korban penganiayaan dirawat di RS Sido Waras, Kecamatan Bangsal, Mojokerto. Namun hari ini, Tatik dirujuk ke RSU Dr Soetomo, Surabaya untuk menjalani operasi. Ibu tiga anak itu harus kehilangan mata sebelah kanan.

“Korban ibu hari ini dirujuk ke rumah sakit di Surabaya untuk mengeluarkan matanya. Karena matanya tidak bisa diselamatkan sehingga harus dioperasi,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan di RS Sido Waras, Jumat (2/4).

Bersama Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, Wakapolres Kompol David Prasojo dan Kapolsek Bangsal AKP Suwiji, Dony menjenguk korban Dayung. Bocah 8 tahun itu masih dirawat di ruangan Hayam Wuruk, RS Sido Waras. Polisi menghibur sekaligus memberinya bingkisan.

“Adik (Dayung) kondisinya membaik. Korban Bapak (Sugianto) dalam kondisi membaik, tapi belum sadar total, ventilantor sudah dilepas,” terangnya.

Dony menegaskan, kasus remaja putus sekolah melakukan penganiayaan terhadap bapak, ibu dan adik kandungnya ini akan diproses secara tegas dan profesional. Di lain sisi, pihaknya juga memberikan trauma healing bagi para korban. Khususnya Dayung yang notabene masih anak-anak.

“Korban anak kami berikan trauma healing, Tim PPA kami turunkan bekerja sama dengan RS Sido Waras. Mudah-mudahan korban bisa kembali normal sehingga bisa bergaul dengan teman-temannya,” jelasnya.

Saat ini, Danang ditahan di Rutan Polres Mojokerto. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sugianto dan Tatik itu dipastikan dalam kondisi sehat dan normal. Tersangka tercatat sebagai residivis kasus pencabulan anak. Remaja putus sekolah ini tidak bekerja, tapi bergaul dengan anak punk.

Sampai saat ini tersangka dalam kondisi sehat dan sadar sehingga belum perlu dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Kami akan berkoordinasi dengan akademisi terkait femomena ini kenapa bisa dilakukan anak kandung. Supaya bisa menjadi masukan bagi kami sehingga kami lebih peduli dengan anak-anak yang masuk kelompok-kelompok tertentu,” cetusnya.

Dokter IGD RS Sido Waras dr Dian Febri membenarkan Tatik telah dirujuk ke RSU Dr Soetomo. Ibu tiga anak itu menjalani operasi pengangkatan bola mata sebelah kanan.

“Ibunya kami rujuk ke RSU Dr Soetomo karena membutuhkan operasi besar yaitu pengangkatan bola mata. Karena bola mata kanannya sudah lepas,” ungkapnya.

Sugianto masih dirawat di ruang ICU RS Sido Waras. Menurut dr Dian, kondisi korban mulai membaik. Sedangkan Dayung masih mengalami trauma.

“Sang adik (Dayung) sudah kami pindahkan ke ruangan biasa dari ICU, sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Dia trauma karena masih takut bertemu orang luar,” tandasnya.

Danang tega melakukan penganiayaan terhadap bapak, ibu dan adik kandungnya memakai palu hanya gara-gara merasa dibenci. Dia mengaku sejak kecil kerap dibanding-bandingkan oleh orang tuanya dengan anak tetangga. Tersangka juga cemburu dengan adik kandungnya yang lebih disayang bapak dan ibunya.(Mya/tim)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :