Tulungagung – Enam desa di Tulungagung mengalami kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung sudah mengirimkan bantuan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto mengatakan, enam desa yang terdampak kekeringan yakni Desa Pakisrejo dan Tenggarejo di Kecamatan Tanggunggunung, Desa Banyu Urip, Kalibatur dan Rejosari di Kecamatan Kalidawir serta Desa Sukorejowetan di Kecamatan Rejotangan.
“Enam desa ini sudah mengajukan bantuan air bersih ke BPBD, karena memang kondisi air di kampung sudah kering. Jadi Kecamatan Tanggunggunung dua desa, Kalidawir tiga desa dan Kecamatan Rejotangan satu desa,” kata Suroto, Rabu (26/8/2020).
Desa yang kekeringan tersebut merupakan daerah langganan krisis air setiap tahun. Itu diakibatkan faktor geografis kawasan, yang rata-rata berada di pegunungan tandus.
“Di sisi lain pohon-pohon besar yang menjadi kantong penyimpanan air sudah banyak berkurang. Sehingga berpengaruh terhadap stok air di saat musim kemarau,” imbuhnya.
Terkait kondisi itu, BPBD Tulungagung mulai rutin mengirimkan bantuan air bersih ke desa terdampak. Setiap desa mendapatkan alokasi 10 ribu liter, dengan pengiriman secara bergiliran dengan desa lain yang terdampak kekeringan.
“Kami punya dua armada, masing-masing berkapasitas 5.000 liter, itu yang kami kerahkan untuk membantu masyarakat,” imbuhnya.
Suroto memastikan penanganan kekeringan di Tulungagung telah teranggarkan secara khusus di BPBD. Sehingga tidak terpengaruh dengan realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
“Untuk penanganan bencana yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan dasar masyarakat tidak kami realokasi, termasuk penyediaan air bersih ini, jadi aman,” pungkasnya.
Sumber: detik.com (naskah berita asli)