Lamongan – Ada pemandangan berbeda saat upacara HUT ke-75 RI yang berlangsung di Mapolres Lamongan. Pasalnya, lebih dari 30 mantan napi tindak pidana terorisme (napiter) mengikuti upacara yang berlangsung di halaman Mapolres Lamongan.
Berbeda dengan peringatan-peringatan HUT RI sebelumnya, para mantan napiter yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) kali ini mengikuti upacara peringatan HUT RI di Mapolres Lamongan.
“Berbeda dengan tahun-tahun lalu yang berlangsung di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, upacara peringatan HUT ke-75 RI kali ini kami ikut upacara bersama Polri di Mapolres Lamongan,” kata Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian ustaz Ali Fauzi kepada wartawan usai upacara, Senin (17/8/2020).
Ali Fauzi mengatakan ada setidaknya 30 mantan napiter yang mengikuti upacara karena peserta upacara memang dibatasi. Tidak hanya menjadi peserta, kata Ali, para mantan napiter ini juga menjadi petugas upacara, yaitu pengibar bendera merah putih dan pembaca teks Undang-undang Dasar 1945.
“Ini adalah perwujudan niat baik kami untuk kembali menyatu dan hidup berdampingan meninggalkan masa lalu dimana dahulu polisi pernah dianggap sebagai lawan sekarang polisi menjadi kawan,” ujar Ali.
Keikutsertaan para mantan napiter dalam upacara ini, terang ustaz Ali, adalah dari hati dan iklas. Ustaz Ali juga menyampaikan terima kasihnya pada Polri dan BNPT yang sudah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada para mantan teroris ini. Sehingga, para mantan teroris ini sudah tidak lagi kembali ke jalan yang salah.
“Insyaallah dengan datangnya mereka mengikuti upacara HUT Ke-75 RI di Polres Lamongan kami jamin mereka tidak akan kembali ke masa lalunya,” tegas ustaz Ali.
Ustaz Ali juga berpesan agar yang belum ‘rujuk’ atau kembali ke pangkuan ibu pertiwi untuk kembali ke NKRI. Polisi, TNI dan aparat yang lain, lanjut Ustaz Ali, bukan musuh tapi saudara. Ali menambahkan, pelaksanaan upacara peringatan HUT RI yang dilakukan oleh mantan Napiter ini sudah masuk tahun ke-4.
“Ayo gabung dan kembali ke pangkuan NKRI. Semua aparat kepolisian, TNI dan aparat lainnya bukan lawan kita tapi saudara. Mari kita semua kembali,” ajaknya.
Kapolres Lamongan AKBP Harun mengapresiasi keikutsertaan para mantan teroris yang tergabung dalam YLP dalam Upacara peringatan 17 Agustus yang dilangsungkan di Polres Lamongan. Harun mengungkapkan, keikutsertaan mantan napiter ini menunjukkan sifat nasionalisme dan patriotisme para mantan teroris sudah menyatu kembali dalam Bangsa Indonesia.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh YLP ini dan kami juga bangga karena para mantan napiter ini bisa menunjukkan rasa patriotisme dan nasionalisme mereka terhadap NKRI,” kata Harun.