Seorang petani ditemukan tewas gantung diri di teras rumah kosong Kabupaten Mojokerto. Pria 55 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya diduga karena mengalami depresi.
Kapolsek Pacet AKP Toni Hermawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan tetangganya, Askab (50) di rumahnya kawasan Kecamatan Pacet, saat sahur. Yakni sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu Askab lewat di depan rumah korban, dalam perjalanan pulang dari kandang ternak.
Saat ditemukan, petani berinisial PW itu dalam kondisi tewas tergantung di teras rumah kosong. Rumah kosong tersebut tepat di sebelah rumah korban.
Saksi memberi tahu warga lainnya, kemudian warga melapor ke Polsek Pacet,” kata Toni saat dikonfirmasi, Rabu (29/4/2020).
Saat ditemukan tewas gantung diri, PW masih memakai celana panjang hitam dan kemeja batik lengan panjang. Sehari-hari dia hanya tinggal bersama anaknya. Karena istrinya telah lama meninggal dunia.
Polisi melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi setelah menerima laporan warga. Sementara proses visum terhadap korban melibatkan petugas Puskesmas Pacet dan bidan Desa Wiyu. Hasilnya, PW dipastikan tewas gantung diri.
“Berdasarkan keterangan saksi, hasil olah TKP dan visum, korban dipastikan meninggal karena gantung diri,” terang Toni.
Ia menambahkan, PW diduga nekat mengakhiri hidup karena mengalami depresi. Korban tidak mempunyai riwayat penyakit menahun. Jenazahnya telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Kemungkinan karena depresi. Kami belum tahu motif pastinya,” tandas Toni.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4995909/seorang-petani-ditemukan-gantung-diri-di-teras-rumah-kosong-saat-sahur