Sejumlah opsi penanganan longsor di jalur penghubung Kecamatan Pacet-Trawas terus disiapkan. Pembangunan tembok penahan tanah (TPT) akan dimulai dengan mengecor tebing di Desa Claket. Sementara itu, rencana pemasangan bronjong geogrid di titik rawan lainnya sedang dimatangkan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto menyiapkan anggaran Rp 976 juta untuk pembangunan TPT di Desa Claket. Proyek yang saat ini dalam reviu inspektorat itu diproyeksikan sudah kontrak bulan depan. Tebing yang sudah berkali-kali mengalami longsor akan dipasang plengsengan menggunakan beton cor.
Material tersebut dinilai paling cocok dengan kondisi tebing yang mepet badan jalan. ’’Berdasarkan hitungan beban dan struktur, material batu kali butuh dimensi besar, kalau beton kan lebih ramping,’’ jelas Kepala DPUPR Rinaldi Rizal Sabirin melalui Kabid Bina Marga Henri Surya, kemarin (6/3).
Pengecoran tebing nantinya menyentuh kawasan Dusun Mligi, Desa Claket. Kawasan tersebut masuk titik rawan longsor. Tahun ini, tebing dengan ketinggian belasan meter di sana mengalami longsor sebanyak dua kali. ’’Sudah darurat longor. Tahun lalu saja lima kali kejadian,’’ ungkap Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi, kemarin.
Selain di Desa Claket, tebing rawan longsor di wilayah Kecamatan Pacet juga berada di Desa Cembor, Desa Pacet, Desa Cepokolimo. Titik rawan tersebut berada di satu jalur penghubung Pacet-Trawas. Kawasan jurang gembolo yang masuk Desa Cembor dan Dusun Kemloko, Desa/Kecamatan Trawas juga masuk titik rawan.
Henri menyatakan, penanganan longsor di titik-titik ini terus diupayakan. Pihaknya mengaku sedang mempelajari penggunaan material geogrid untuk dipasang di tebing rawan longsor. Material semacam bronjong itu menjadi opsi penanganan permanen yang efektif. ’’Ini masih kita pelajari biaya dan hitungannya. Gambaran awalnya material geogrid itu yang dipakai untuk tebing-tebing di luar Jawa,” bebernya.
Sebagaimana diberitakan, wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas sudah darurat longsor. Kejadian demi kejadian terus berlangsung setiap hujan deras turun. Sabtu (4/3) sore, lima titik tebing di sepanjang jalan dari Dusun Made, Desa/Kecamatan Pacet sampai Dusun Kemloko, Desa/Kecamatan Trawas, mengalami longsor sekaligus. Selama musim penghujan ini, longsor sudah belasan kali melanda Jalan Pacet-Trawas. Untuk mengantisipasi dampak longsor, sistem buka tutup diterapkan di jalur penghubung dua kawasan wisata tersebut saat hujan deras.
(SMK Ma’arif NU Prambon)
Sumber:radarmojokerto.jawapos.com