DPUPR Perkuat Tanggul Darurat di Mojosari Mojokerto dengan Gedek

Jebolnya tanggul Sungai Sumberkembar, Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari, Jumat (3/3) sore, jadi atensi pihak terkait. Perbaikan tanggul darurat yang terdiri dari susunan sand bag, rusuk bambu, dan gedek itu langsung digeber.

Hanya saja, perbaikan tersebut masih kategori penanganan darurat seperti sebelumnya. Bedanya, gedek yang melapisi tumpukan sand bag dan tanggul di sekitarnya bakal diperkuat guna mengantisipasi kembali tergerusnya tanggul darurat. Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Rois Arif Budiman menerangkan, sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BBWS Brantas untuk perbaikan tanggul jebol tersebut.

Dikatakannya, ada sejumlah penyebab jebolnya tanggul darurat tersebut. Di antaranya, pengerjaan tanggul darurat yang masih 50 persen. ’’Pengerjaannya belum selesai. Ketinggiannya masih 2 meter dari ketinggian tanggul sekitar 5 meter. Ditambah, saat itu, derasnya debit air yang meluap setelah diguyur hujan deras,’’ ungkapnya.

Jebolnya tanggul darurat sepanjang 20 meter itu berimbas pada tanggul di sekitarnya. ’’Jadi setelah tanggul (darurat) itu jebol, kerusakannya merembet ke bagian tanggul sekitarnya. Titik kerusakan baru itu sekitar 6 meter,’’ tambahnya.

Meski begitu, Rois memastikan, proses perbaikan tanggul darurat terus dilakukan. Ada sejumlah petugas BBWS Brantas yang disiagakan untuk rutin memantau perkembangan perbaikan tanggul. ’’Penanganan ini terus berlangsung, tidak berhenti. Titik kerusakan tanggul dipantau terus karena ini merupakan atensi bersama. Baik pemkab maupun provinsi,’’ bebernya.

Rois menerangkan, komposisi tanggul darurat tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Yakni terdiri dari sand bag, gedek, dan kerangka bambu. Bedanya, kata Rois, lapisan gedek semakin diperkuat. ’’Sand bag itu dilapisi gedek. Supaya tidak ada gerusan pada sand bag. Tapi lapisan gedek saat ini kita perkuat. Jaraknya kita perdekat, semakin rempet. Untuk mengantisipasi perluasan kerusakan, kita lapisi juga tanggul eksisting dan sekitar tanggul yang diperbaiki, karena itu rawan juga,’’ paparnya.

Dikatakannya, penanganan darurat tersebut terus digeber dalam waktu dekat. Pembangunan tanggul permanen pun diusulkan. ’’Dari BBWS Brantas sudah ada perencanaan. Utamakan tangul darurat yang rusak untuk ditutup dulu dan supaya tak jebol lagi. Kami sudah usulkan untuk pembanguan tanggul permanen. Namun pengerjaannya tentu menunggu musim kemarau dulu, saat airnya surut,’’ tandas Rois.

Sebelumnya, tanggul darurat di aliran Sungai Sumberkembar, Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari, jebol Jumat (3/3) sore. Itu setelah debit air meningkat usai diguyur hujan lebat. Akibatnya, air luberan merendam puluhan hektare sawah, jalan desa, dan permukiman warga.

(SMK Ma’arif Nu Prambon)

Sumber : radarmojokerto

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :