Seorang pemuda berinisial AR (17) dikabarkan meninggal dunia setelah mengikuti tes kenaikan sabuk salah satu perguruan silat di Kabupaten Sidoarjo pada Minggu (11/9/2022).
AR diduga dihajar oleh empat pengujinya, karena dinilai tidak serius saat mengikuti ujian. Sehingga diberi pembinaan berupa pukulan beberapa kali.
Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro Kapolresta Sidoarjo mengatakan, dalam kasus tindak kekerasan ini, para pelaku merupakan pengujinya. “Korban mendapat tindak kekerasan oleh empat pengujinya. Para pelaku menyebutnya sebagai pembinaan karena korban dinilai tidak niat,” ungkapnya, Selasa (20/9/2022).
Kapolres juga merinci empat pelaku tersebut yaitu EAN (25) koordinator pengujian, FL (19), MRS (18), dan satu pelaku masih di bawah umur yaitu MAS (16). Mereka melakukan pembinaan dengan cara memukul dan menendang di bagian perut, wajah, dan leher korban.
Dalam keterangannya, pelaku MRS mengatakan bahwa korban terlihat tidak serius saat mengikuti uji kenaikan sabuk. Sehingga ia memberikan hukuman kepada korban.
“Saya kasih pembinaan, saya pukul dengan cara swing (pukulan lurus dari belakang ke depan) dua kali di bagian perut dan dada,” kata MRS.
Setelah mendapat pembinaan dari MRS, korban masih sempat melanjutkan ikut ujian. Namun dia sempat mengacungkan tangan dan mengaku sudah tidak kuat serta lemas.
Saat itu FL tersangka melaporkan kepada EAN sebagai koordinator pelatihan melalui HT (handy talky), bahwa ada yang mengaku berpura-pura pusing dan lemas. Kemudian EAN datang dan mengawasi korban.
Berita Lanjutan : Ini Detik-Detik Korban AR Meninggal Dunia…