Balita Kecanduan Hirup Bau Bensin, Efeknya Kerusakan Saraf-Jantung

Balita di Sampang punya kebiasaan tak biasa yakni menghirup aroma bensin di dalam botol. Kepala Dinkes Pemkab Sampang dr Abdulloh Najich menyebut bau bensin dalam jangka waktu lama punya pengaruh pada organ tubuh.

Najich menjelaskan dampak jangka panjang itu antara lain pada kerusakan saraf yang akan menyebabkan kejang, gelisah tidak sadar, kurang fokus. Sedangkan jika menyerang organ paru, maka orang tersebut akan mengalami radang, asma.

Tak hanya itu, bahan kimia dalam bensin juga bisa menyebabkan gangguan jantung. Adapun akibatnya yakni akan menyebabkan gangguan pada irama jantung.

“Kalau pada paru ada kemungkinan terjadi radang paru, mengi (asma) dan lainya. Bisa juga berpengaruh pada Jantung, seperti gangguan irama jantung yang bisa berdampak pada organ lainnya juga bisa terkena,” papar Najich, Selasa (14/6/2022).

Untuk itu, Najich mengimbau kepada orang tua balita agar segera menghentikan kebiasaan berbahaya tersebut. Najich juga mengimbau agar segera memeriksakan balita tersebut ke psikiater di rumah sakit setempat.

“Untuk keluarga harus dihentikan kecanduan tersebut dengan cara lebih mengawasi dan menghilangkan bensin dekat dengannya (balita). Kalau kesulitan.bisa kontrol ke bagian psikiater di rumah sakit Sampang,” kata Najic.

Sebelumnya, seorang balita di Sampang punya kebiasaan tak biasa yakni menghirup aroma bensin di dalam botol. Jika tak dituruti, si balita akan menangis tak henti-henti.

Balita itu berinisial A (4). Ia merupakan anak dari pasangan M Hamid dan Sahiyatul Jannah warga Dusun Gendis, Desa Rabasan, Camplong Sampang. Kebiasaan balita tersebut diketahui sejak berusia 3 tahun atau saat orang tuanya mulai merintis usaha kios bensin eceran di rumahnya.(tim/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :