Gubernur Khofifah Gelontorkan 2,7 Juta Liter Minyak Goreng

Gubernur Khofifah Indar Parawansa ikhtiar memenuhi stok minyak goreng di Jawa Timur aman hingga bulan Ramadan. Khofifah menyebut pihaknya saat ini tengah fokus menggelontorkan stok minyak goreng di sejumlah daerah.

Misalnya dalam 3 hari terakhir, sebanyak 2,7 juta liter minyak goreng, baik dalam bentuk kemasan maupun curah didistribusikan ke 38 kota/kabupaten di Jawa Timur. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng.

Untuk minyak goreng bentuk kemasan premium, diberangkatkan langsung dari Gedung Negara Grahadi Surabaya. Sedangkan untuk minyak goreng curah diarahkan ke sejumlah pasar-pasar tradisional di seluruh daerah Jatim.

Khofifah mengatakan masih ada sisa 1,7 juta liter minyak goreng yang masih dalam proses kemasan. Jika proses pengemasan sudah usai, akan dikemas dan langsung didistribusikan.

Tak hanya itu, Khofifah menyebut tanggal 9 Maret 2022 akan datang lagi stok 4.000 ton minyak goreng. Kemendag akan berkoordinasi dengan Asosiasi Pengemas Minyak Goreng Indonesia (AMPGI) dan RNI untuk pendampingan agar selesai dikemas langsung kirim.

“Kita terus ihtiar untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat Jawa Timur, dalam 3 hari terakhir sudah gelontor 2,7 juta liter minyak goreng, dan sisa 1.7 juta liter minyak goreng dalam proses pengemasan, dan tanggal 9 besok dapat kiriman 4.000 ribu liter minyak goreng,” ujar Khofifah saat meninjau operasi pasar di halaman KB Samsat Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (6/3/2022).

“Kita terus minta Kemendag untuk melakukan pendampingan dan koordinasi dengan pihak pabrik minyak goreng untuk masyarakat Jawa Timur,” imbuh Khofifah.

Dalam operasi pasar, minyak goreng kemasan per 2 liter dijual Rp 25.000. Khofifah menyebut stok jelang bulan Ramadan aman. Pihaknya juga terus ikhtiar menjaga stok kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat.

“Kita jual Rp 25.000 per 2 liter minyak goreng kemasan untuk masyarakat di berbagai daerah di Jatim, saat operasi pasar, untuk stok minyak goreng jelang bulan Ramadan, kita terus berusaha dan ikhtiar untuk masyarakat saat bulan puasa minyak goreng sudah lancar dan pihaknya terus akan berkoordinasi dengan pihak pabrik migor,” tambah Khofifah.

Sementara itu, Sumiati (50), warga Desa Sumber Lele, mengaku awalnya mengira minyak ini bisa diperoleh secara gratis. Namun ternyata dijual, dan diminta mendaftar untuk menerima minyak goreng murah.

Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar yang dihadiri Gubernur Jawa Timur di halaman KB Samsat Kraksaan.

“Awalnya dikira sama warga ada pembagian minyak goreng gratis, teryata disuruh beli dan wajib daftar, sangat membantu warga di saat kelangkaan minyak goreng saat ini, Pemprov Jatim jual minyak goreng 2 liter hanya Rp 25.000, aslinya harganya untuk minyak goreng perliter Rp 14.000,” tegas Sumiati.

Selain memantau operasi pasar minyak goreng, Khofifah juga menyerahkan bantuan zakat produktif, untuk modal usaha pelaku usaha ultra mikro dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim.(tim/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :