Seorang gadis ditemukan warga dalam kondisi mengapung di Sungai Brantas, Mojokerto. Gadis asal Sidoarjo ini berhasil diselamatkan warga meski kondisinya tidak sadarkan diri.
Korban ditemukan warga mengapung di Sungai Brantas Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Mojokerto sekitar pukul 10.00 WIB. Gadis berparas cantik ini masih memakai jaket hijau, serta celana dan kaus hitam. Ia mengapung di sungai dengan posisi wajah menghadap ke atas di permukaan air.
Kapolsek Pungging AKP Margo Sukwandi mengatakan perempuan muda itu berhasil diangkat dari Sungai Brantas oleh warga dan sejumlah relawan. Ternyata, gadis cantik itu masih bernafas. Ia langsung dievakuasi ke Puskesmas Prambon, Sidoarjo dalam kondisi tidak sadarkan diri.
“Korban dilarikan ke Puskesmas Prambon dengan dibonceng menggunakan sepeda motor oleh warga dan relawan,” kata Margo kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).
Setelah berhasil dievakuasi dari Sungia Brantas ke atas tanggul sungai, lanjut Kapolsek, korban dilarikan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Dengan dibonceng menggunakan sepeda motor, korban dievakuasi dan tak lama pihak keluarga korban datang ke UPTD Puskesmas Prambon.
“Menurut keterangan dari Ibu kandung korban, korban mengalami depresi akibat permasalahan asmara. Pada hari Sabtu, sekira pukul 15.00 WIB kemarin, korban pergi dari rumah dan sempat ditanya oleh ibunya hendak pergi ke mana, korban menjawab akan pergi ke rumah temannya dengan jalan kaki,” katanya.
Kapolsek menjelaskan, setelah menjalani perawatan di UPTD Puskesmas Prambon, korban dirujuk ke Rumah Sakit YAPALIS Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo guna untuk perawatan lebih lanjut.
Saksi mata, Rianto (50) mengatakan, korban terlihat di sekitar lokasi pada, Sabtu (11/9/202) sekira pukul 17.00 WIB. “Saya lihat kemarin sore, di dekat tiang listrik itu. Katanya nunggu temannya, janjian sama temannya habis Isya. Saya suruh ke sini tidak mau,” ungkapnya.
Masih kata Rianto, korban terlihat di sekitar lokasi berjalan mondar-mandir dan tak terlihat membawa barang atau tas. Korban mengenakan jaket dan memakai sepatu, korban mengaku dari Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo dan hanya mengatakan menunggu temannya di lokasi.
“Mungkin dari sini saja (jatuh ke sungai, red). Kalau dari atas jembatan, sepertinya tidak mungkin karena jembatan itu kan tinggi dan di dalam sungai banyak batu. Kalau jatuh dari atas jembatan pasti sudah meninggal, apalagi kalau airnya surut langsung kena batu kalau jatuh dari atas jembatan. Masih hidup, cantik anaknya,” katanya.(tim/Sam)