Menstruasi merupakan perdarahan yang terjadi pada uterus yang mengalir dari rahim dan keluar melalui vagina. Dengan demikian, menstruasi sudah pasti hanya dialami oleh kaum wanita saja.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Menstruasi yang juga disebut haid atau datang bulan merupakan salah satu tanda pubertas pada perempuan. Sementara laki-laki, pubertas ditandai dengan perubahan suara menjadi lebih berat dan rambut halus akan mulai tumbuh di bagian wajah.
Intinya, yang selama ini orang tahu, menstruasi hanya dialami oleh wanita, sedangkan pria tidak mengalaminya. Tapi siapa sangka, ternyata kaum Adam juga mengalami menstruasi lho.
Adalah dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar yang mengungkapkan hal tersebut. Menurut dia, menstruasi tidak hanya dialami oleh perempuan, tapi juga lelaki. Benarkah demikian?
Berbicara melalui sebuah video, penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu mengatakan, laki-laki yang normal mestinya mengalami menstruasi. Namun, menstruasi dalam tanda kutip.
“Laki-laki itu ada mensnya juga. Tapi ini mensya tanda kutip. Laki-laki itu antara perubahan malam ke pagi hari, siang, pokoknya matahari terbit, biasanya laki-laki yang normal, antara pergantian malam, subuh, menjelang matahari terbit itu biasanya alat vitalnya akan mengeras. Itu mensnya laki-laki,” ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @dokterzaidulakbar, dikutip VIVA, Senin 2 Agustus 2021.
Lebih lanjut dokter Zaidul menerangkan, secara alami alat vital pria memang harus mengeras pada waktu tertentu. Jika tidak, justru itu menunjukkan ada masalah. Dan salah satu penyebabnya, ada pada makanan yang dikonsumsi.
“Jadi kalau laki-laki tidak mengeras alat vitalnya, itu berarti ada masalah. Masalahnya di mana? Kemungkinan besar di makanan,” ungkapnya.
Zaidul memprediksi, pria yang tidak mengalami ‘menstruasi’, disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang memicu hormon estrogen menjadi tinggi, sehingga berpengaruh pada penurunan kualitas sperma dan terjadinya disfungsi ereksi.
“Kemungkinan besar yang dimakan terlalu over, hormon-hormon yang bersifat estrogenik,” pungkas dia.
Oleh karena itu, Zaidul tidak menyarankan pria mengonsumsi kedelai secara berlebihan. Apa alasannya?
“Maka saya tidak menyarankan laki-laki banyak mengonsumsi kedelai. Lebay nanti dia,” tutur dr. Zaidul Akbar.(tim/Sam)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Viva.Co.id (Naskah Berita Asli)