Mojokerto Siapkan Tempat Isoter Baru Bagi OTG Agar Pasien Kritis Bisa ke RS

Satgas COVID-19 Kabupaten Mojokerto menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter) baru. Tempat tersebut berkapasitas 202 tempat tidur (TT).

Fasilitas isoter baru akan menempati gedung diklat di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Gedung yang didanai bantuan keuangan (BK) Desa ini baru selesai dibangun sehingga belum ada perabotan di dalamnya.

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander bersama Bupati Ikfina Fahmawati, Dandim 0815 Letkol Inf Beni Asman dan Kajari Gaos Wicaksono mengecek kondisi gedung ini. Mereka langsung membahas berbagai perabotan dan peralatan yang harus segera disediakan di tempat ini untuk mengisolasi pasien COVID-19.

“Pembangunan gedung sudah selesai, tapi fasilitas pendukung pelatihan belum tersedia. Sehingga kami pakai dulu untuk isolasi khusus pasien OTG (orang tanpa gejala), total kapasitasnya 202 bed,” kata Ikfina kepada wartawan di lokasi, Rabu (28/7/2021).

Ia menjelaskan, semua pasien OTG dari RS dan Puskesmas akan diisolasi di gedung diklat Desa Claket dan tempat isolasi yang disediakan di masing-masing kantor desa. Kabupaten Mojokerto mempunyai 304 desa dan kelurahan yang seluruhnya sudah mempunyai tempat isolasi pasien COVID-19.

Cara ini diharapkan bisa mengurangi beban rumah sakit di Bumi Majapahit. Sehingga tidak ada lagi rumah sakit yang menolak pasien dengan alasan tempat perawatan penuh. Terlebih lagi pasien COVID-19 dengan kondisi kritis.

“Sehingga nanti kami bisa mengatur sirkulasi. Puskesmas kami khususkan pasien bergejala. Pasien-pasien yang sudah membaik kami geser (dari rumah sakit) ke Puskesmas. Sehingga rumah sakit bisa menerima pasien yang lebih perlu ditangani,” jelas Ikfina.

Kabupaten Mojokerto saat ini mempunyai 13 bed ICU. Di RSUD Prof dr Soekandar 6 bed, RSI Sakinah 3 bed, RS Mawaddah Medika 2 bed dan di RS Sido Waras 2 bed.

Sedangkan ruangan isolasi mencapai 346 bed. Tersebar di RSUD Prof dr Soekandar, RSI Sakinah, RS Mawaddah Medika, RS Sumberglagah, RSUD RA Basoeni, RS Sido Waras, serta di Puskesmas Dawarblandong, Kupang, Puri, Gondang dan Gayaman.

Untuk mencegah pasien dengan kondisi kritis meninggal dunia karena sulit mendapatkan layanan rumah sakit terulang, Ikfina akan mengoptimalkan kerja Tim Reaksi Cepat (TRC) COVID-19 milik Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. Tim ini diharapkan bisa melayani berbagai kebutuhan masyarakat terkait Corona dengan cara cepat dan mudah. Yakni cukup telepon ke call center 08975556888 dan 081231280707.
“TRC di Dinkes untuk mempermudah koordinasi dengan Puskesmas-Puskesmas isolasi yang sudah kami sediakan dan dengan isolasi milik desa yang kami nilai sudah layak. Harapannya saat rumah sakit penuh, Puskesmas bisa memberi perawatan sesuai kemampuan masing-masing. Akan kami koordinasikan kembali,” terangnya.

Terkait oksigen, kata Ikfina, pihaknya hanya bisa menjamin ketersediaan di rumah sakit milik pemerintah saja. Itu pun pasokan dipastikan aman untuk 24 jam saja.

“Masalah oksigen, khususnya rumah sakit pemerintah kebutuhan oksigen untuk bed yang kami sediakan aman dalam waktu 24 jam. Memang kenyataannya setelah 24 jam kami harus mengupayakan kebutuhan untuk 24 jam berikutnya bisa terpenuhi. Jadi, selama ini masih seperti itu perjalanannya. Karena semuanya butuh oksigen,” ungkapnya.

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menambahkan, gedung diklat di Desa Claket akan mulai digunakan untuk mengisolasi pasien OTG dalam pekan depan. Karena terdapat sejumlah peralatan dan perabotan yang harus dipenuhi, seperti tempat tidur pasien dan berbagai peralatan medis yang dibutuhkan.

“Mudah-mudahan dalam minggu depan ini bisa dioperasikan sehingga kita bisa menekan angka COVID-19, wilayah Mojokerto bisa kembali hidup normal masuk PPKM level 2,” pungkasnya.(tim/sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :