Wali Kota Malang Borong Dagangan Para PKL, Ini Respon Netizen

Walikota Malang punya cara unik dalam mendekati para PKL yang masih belum tau soal jam malam yakni pukul 20.00 WIB, PPKM darurat.

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Wali Kota Malang, Sutiaji turun melakukan patroli penertiban bersama anak buahnya. Di lapangan, Ia mendapati sejumlah PKL yang masih tetap buka melebihi batas jam malam PPKM darurat.

Hal itu terlihat dari unggahan instagram @sam.sutiaji. Sutiaji terlihat tengah melakukan patroli keliling bersama Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto dan Sekda Kota Malang.

Malam ini saya bersama Pak Kapolresta Malang Kota dan Pak Sekda Kota Malang berpatroli keliling Kota Malang. Sesuai peraturan yang berlaku jam operasional warung, PKL tidak diperkenankan makan di tempat dan jam operasional dibatasi mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 20.00,” tulis keterangan pada unggahan, Kamis (8/7/2021).

Wali Kota Sutiaji memberikan imbauan secara langsung kepada masyarakat yang masih tetap buka pada malam hari untuk disiplin, dan mematuhi peraturan PPKM darurat.

“Saya sempatkan ngobrol langsung kepada masyarakat yang masih tetap buka. Ternyata masih banyak yang belum mengetahui akan peraturan jam penutupan tersebut. Saya lakukan sosialisasi dengan persuasif, karena tujuannya adalah memberitahukan dan ajakan untuk mematuhi,” ujarnya.

Sebagai ganti atas penutupan jam operasional tersebut, Sutiaji pun membeli dagangan para PKL tersebut.

“Saya meyakini, ajakan untuk sesuatu yang baik, dapat dilakukan dengan cara yang baik,” ujarnya.

Sutiaji meminta masyarakat Kota Malang untuk menaati protokol kesehatan, patuh, disiplin, demi kepentingan bersama.

“Semoga PPKM Darurat ini bisa berhasil dan dapat menekan penyebaran Covid-19 di Kota Malang,” harapnya.

Unggahan tersebut pun mendapat respon positif dari warganet.

“Tapi gmn pak yo mungkin hari ini di borong dapet duit terus untuk hari selanjutnya gmn ?,” imbuh @mkholis_5.

“Ya Pak, bagaimanapun juga para pedagang itu juga merupakan warga bapak yg butuh diayomi bukan butuh dihardik bahkan disangsi. Karena mereka usaha modal kecil yg belum tentu klw mereka hr ini tidak jualan bisa makan. Selama pemerintah msh belum bisa mencukupi kebutuhan warganya, tolong jangan di bentak2, diusir, disangsi dsb. Tetap humanis & persuasif ,” ujar @wijanarkoku.

Kalau emang kelihatan banyak orang yang beli tolong teguran pak, masyarakat juga kalau cari makan juga bingung pak, sama penyekatan di pintu TOL kasihan juga pekerja yang PP, sehat selalu pak wali dan jajaran team covid 19 kota malang,” @alamsyahglem1315.

 

(Tim/Sam)

 

Redaksi : Suara Jawa Timur

Sumber : Suara.com (Naskah Berita Asli)

 

 

 

 

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :