Probolinggo – Dua pelajar di Probolinggo tertabrak kereta api (KA) Sritanjung di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Banjar Sari, Sumberasih, Probolinggo. Satu pelajar tewas dan satu lainnya kritis.
Saking kuatnya hantaman KA, korban dan motornya terpental sejauh 10 meter. Korban kritis dilarikan ke IGD dan korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo.
Korban tewas adalah Indah (16). Sementara korban kritis adalah Irma Cahyati (16). Kedua kroban sama-sama merupakan warga warga Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo.
Kecelakaan itu berawal saat kedua korban yang berboncengan hendak melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Mereka melintas saja tanpa menengok kanan dan kiri. Padahal dari barat muncul KA Sritanjung.
Tabrakan pun tak bisa dihindari. Motor matik bernopol N 2095 SK dan juga terpental sejauh 10 meter. Padahal sebelum melintas, korban sudah diteriaki. Namun korban tak mendengar dikarenakan di sekitar lokasi ada hajatan yang memutar musik dengan suara keras.
“Warga sempat berteriak memberitahukan kalau ada kereta api melintas dari arah barat, namun korban sepertinya tidak mendengar. Rel tanpa palang pintu ini sering makan korban. Warga desa sini memohon pihak pemerintah atau PT KAI memberikan palang pintu,” ujar Soleh, salah satu warga di lokasi, Minggu (22/11/2020).
Guna kepentingan penyelidikan, barang bukti motor matik milik korban di bawa ke Unit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo Kota.
Bripka Yeri Mugiarto, anggota Unit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP. Yeri juga telah mendengarkan keterangan saksi-saksi yang tahu persis peristiwa kecelakaan ini.
“Sudah kami lakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi mata saat kejadian. Kita bawa barang bukti motor korban ke Mako Sarpas Unit Laka Lantas guna bahan penyelidikan dan pemeriksaan” jelas Yeri.
Polsuska PT Kereta Api Daop 9 Jember Kapten Mohamad Halil mengatakan pihaknya mengimbau ke warga baik di kota maupun di Kabupaten Probolinggo, untuk berhenti sejenak jika melintasi perlintasan kereta api. Jika aman langsung melintas, jika tidak aman, jangan melintas dulu.
“Kami berharap semua masyarakat baik di Kota maupun Kabupaten Probolinggo, jika melintasi perlintasan kereta api liar atau tanpa palang pintu, untuk lebih berhati-hati, dan berhenti dahulu melihat kanan – kiri. Karena sudah banyak korban jiwa ditabrak kereta api di perlintasan rel tanpa palang pintu,” kata Kapten Halil.
Sumber: detik.com (dikutip sepenuhnya)