Lamongan – Diduga keracunan makanan hajatan, belasan warga di Lamongan dilarikan ke Puskesmas Babat. Awalnya, warga mengeluh pusing, mual, lemas, muntah, dan diare usai makan di acara hajatan.
Informasi yang dihimpun, belasan warga yang terpaksa dilarikan ke Puskesmas Babat tersebut adalah warga Gilang, Kelurahan/Kecamatan Babat.
“Warga Gilang yang sekarang dirawat inap di Puskesmas Babat ada sebanyak 15 orang. Dewasa 10 orang, 5 anak-anak. Empat pasien datang kemarin dan yang 11 tadi pagi,” kata Sekretaris Kelurahan Babat Deni Yudho Asmoro pada wartawan saat di Puskesmas Babat, Kamis (6/8/2020).
Acara hajatan warganya tersebut, menurut Deni, berlangsung pada Senin (3/8) dan baru keesokan harinya, yaitu pada Selasa pagi (4/8/2020) banyak warga yang mengeluh sakit perut dan kemudian muntah-muntah hingga ada yang menggigil seperti kedinginan. Warga yang mengeluh sakit setelah menghadiri hajatan tersebut, kata Deni, ada lebih dari 100-an warga yang berasal dari 2 RT di wilayahnya.
“Itu hajatan mantenan. Total ada 100-an warga yang mengeluh sakit setelah hajatan itu, tapi yang saat ini dirawat di Puskesmas Babat ada 15 orang,” ujar Deni.
Warga ini, lanjut Deni, dilarikan ke rumah sakit sejak Rabu lalu dan ada juga yang dibawa ke layanan kesehatan lainnya di Babat dan ada juga yang hanya rawat jalan.
“Mengapa baru ditangani sekarang? Karena sekarang musimnya Corona sehingga warga takut divonis COVID-19. Tapi setelah ada banyak yang merasakan keluhan yang sama akhirnya dibawa ke sini (Puskesmas),” tandas Deni.
Salah seorang warga yang tengah menjalani perawatan di Puskesmas Babat, Bima Satria Firmansyah mengaku setelah mengikuti hajatan di rumah tetangganya itu ia merasa mual dan pusing. Bima menyebut, ia dilarikan ke Puskesmas Babat Rabu kemarin dan saat ini kondisinya sudah membaik.
“Awalnya mual-mual dan pusing gitu. Sekarang sudah lumayan membaik,” ungkap Bima.
Kepala Puskesmas Babat dr Sri Murni membenarkan jika saat ini mereka tengah merawat 15 pasien dari Gilang, Kelurahan/Kecamatan Babat dengan keluhan saat masuk yang sama yang diduga akibat keracunan makanan usai menghadiri hajatan.
“Yang rawat inap 15 orang terdiri dari dewasa 10 orang dan anak-anak 5 orang. Empat pasien datang kemarin dan yang 11 tadi pagi. Kondisinya saat ini sudah membaik semuanya,” kata dr Sri Murni.
Tim medis Puskesmas Babat, menurut Sri, juga sudah mengambil sampel sisa makanan yang menurut warga diduga menyebabkan keracunan. Sampel sisa makanan itu, lanjut Sri, sudah dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan setempat untuk diteliti.
“Sampel sisa makanan yang dimakan oleh pasien sudah kami ambil,” tandasnya.