Ini juga hasil dari pompa yang dikerahkan di sana. Satu alat penyedot air ditempatkan di belakang sekolahan, menyedot air dan mengalihkannya ke arah sungai.
“Memang pompanya tidak terlalu besar, tapi lumayan bisa mengurangi genangan. Dan untungnya hujan tidak kembali mengguyur,” ungkap Al Hadi, Kepala Sekolah SMPN 2 Tanggulangin.
Kawasan ini sudah menjadi perhatian beberapa pihak sejak banjir awal tahun lalu. Ketika itu, banjir di sana bertahan sampai sekitar tiga bulan. Penyebabnya, karena sungai tidak bisa maksimal menampung air, dan kondisi tanah juga disebut-sebut mengalami penurunan.
Selain memasang pompa air, Pemkab Sidoarjo juga berusaha memperkuat kisdam dan melakukan normalisasi sungai. Selain itu, pemerintah juga bersiap melakukan perbaikan drainase, peninggian jalan, serta meninggikan gedung sekolah itu.
“Normalisasi sudah berjalan. Untuk banjir ini kita mengerahkan dua pompa dan menguatkan kisdam,” kata Shanty Wahyu Anggraini, Kabid Irigasi dan Pematusan DPUBMSDA.
Di pinggir-pinggir jalan memang terlihat beberapa material sudah menumpuk. Tapi belum sempat dikerjakan, banjir sudah keburu datang. Demikian halnya di SMPN2 Tanggulangin. “Setelah air surut, proyek akan dikerjakan,” tandasnya.
Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/05/sudah-seminggu-banjir-menggenang-di-kedungbanteng