Jombang – Desa Kepatihan di Kecamatan/Kabupaten Jombang mempunyai keunggulan tersendiri jika dibandingkan kampung tangguh lainnya. Jalan-jalan di desa ini dipasangi kamera CCTV untuk mengawasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolres Jombang AKBP Boby Pa’ludin Tambunan mengatakan terdapat 40 kamera CCTV yang dipasang di Desa Kepatihan. Dari jumlah itu, 29 sudah aktif. Puluhan kamera pengawas itu dipasang di jalan-jalan desa tersebut.
“Pemerintah Desa Kepatihan menilai jalan-jalan desa menjadi titik strategis untuk dipasangi kamera CCTV,” kata Boby, Rabu (27/5/2020).
Dari 40 kamera CCTV yang dipasang di Desa Kepatihan, 35 unit dibeli oleh Pemerintah Desa setempat menggunakan APBDes. Sementara 5 kamera pengawas lainnya dibeli secara swadaya oleh warga.
“Dari 40 CCTV, yang menggunakan sistem online ada 7 unit, sisanya menggunakan sistem off line. Fungsinya untuk memantau keamanan lingkungan dan ketertiban masyarakat,” terang Boby.
Puluhan kamera CCTV itu dipantau oleh pihak Desa Kepatihan melalui layar monitor. Mereka bekerjasama dengan polisi dan TNI untuk mengawasi ketertiban masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan maupun terkait gangguan keamanan.
“Bila ada temuan pelanggaran ketertiban atau keamanan pihak tiga pilar desa yang akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tegasnya.
Desa Kepatihan dan Sengon menjadi percontohan kampung tangguh di Kabupaten Jombang. Kedua desa ini menjadi zona merah karena ada warganya yang positif Corona. Dengan menjadi kampung tangguh, diharapkan penduduknya mampu memutus rantai penyebaran COVID-19 secara mandiri.
Tiga desa lainnya yang menjadi zona merah di Kota Santri juga akan dibentuk menjadi kampung tangguh dalam waktu dekat. Yaitu Desa Pandanwangi di Kecamatan Diwek, Desa Plosokerep di Kecamatan Sumobito dan Desa Losari di Kecamatan Ploso. Selanjutnya, kampung serupa akan dibentuk di seluruh wilayah Kabupaten Jombang.