Diduga Terkena Disinfektan, Pria asal Surabaya Alami Mata Rabun

Nanang Suyono menunjukkan hasil pemeriksaan matanya. (Kolase/jatimnow.com)

Disinfektan memang diperuntukkan untuk penyemprotan benda bukan orang, karena dikhawatirkan bisa memgakibatkan iritasi dan masalah lainnya. Kecuali, bahan yang digunakan memang untuk aman untuk manusia.

Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, seorang pria asal Surabaya, Nanang Suyono berusia 50 tahun asal Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya kini mata kirinya mengalami rabun.

Nanang mengaku terkena semprotan disinfektan dari mobil tangki yang melakukan penyemprotan jalan, tepatnya di Jalan Sememi, Surabaya pada 1 April 2020.

Yuliani (43) istri Nanang menceritakan kalau penglihatan di mata kiri suaminya kini mulai terganggu. “Awal bulan kemaren. Pas gencar-gencarnya penyemprotan disinfektan. Mobilnya mobil tangki itu, yang biasa dipakai menyemprot taman,” ungkapnya seperti dikutip dari jatimnow.com, Jumat (10/4/2020).

Kata Yuliani, sesaat setelah terkena cairan disinfektan, mata suaminya hanya merasakan perih sebentar dan dianggap tidak ada masalah. Suaminya pun langsung menepi dan membersihkan matanya terus melanjutkan perjalanan.

Kata Yuliani, peristiwa itu memang tidak ada videonya karena suaminya harus segera bekerja di perusahaan tekstil di kawasan Surabaya barat.

“Suami saya berobat pakai BPJS yang iurannya kami bayar sendiri. Cuman masalahnya itu kan organ vital, jadi tidak bisa dinilai dengan uang berapapun,” tambahnya.

Kini, penglihatan mata kiri suaminya mulai kabur, bahkan sebelumnya sempat tidak bisa melihat sama sekali, dan setelah dibersihkan baru bisa melihat meskipun tidak jelas.

Ia juga mengaku sudah periksa ke dokter umum, lalu diberikan rujukan ke dokter spesialis mata. Dari hasil pemeriksaan itu, dokter mendiagnosis ada pembuluh darah di mata kiri suami saya yang pecah karena ada darah tinggi.

Namun, suaminya tidak pernah merasa punya riwayat penyakit apa-apa termasuk darah tinggi hingga sakit mata.

Yuliani berharap, petugas yang menyemprotkan disinfektan di tempat umum atau di jalan raya sebaiknya memberikan pengumuman terlebih dahulu agar warga lainnya tak menjadi korban.

“Kita sudah share di Facebook, kok belum ada respon. Kenapa ya. Saya khawatir ini terabaikan karena pihak berwenang terlalu sibuk mengurusi masalah Covid-19 ini,” pungkasnya.(tim)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Jatimnow.com/link berita asli

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :